Jakarta.AGN - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Bahlil Lahadalia mengungkapkan upayanya dalam menggenjot kinerja produksi
minyak nasional atau lifting. Ia bahkan berkelakar bahwa setiap malam sebelum
tidur, dirinya selalu membaca “doa lifting”.
“Mengurus lifting ini, Bapak Ibu semua, saya jujur
mengatakan, kalau tidur malam, baca doa tidur malam terakhir baca ‘doa
lifting’. Karena bagi saya, KPI saya yang dipegang oleh Bapak Presiden adalah
apa yang ditargetkan dalam APBN,” ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi
VII DPR RI, Selasa (11/11/2025).
Bahlil menjelaskan, upaya peningkatan produksi minyak bukan
perkara mudah karena sebagian besar sumur migas di Indonesia sudah berusia tua
dan cenderung mengalami penurunan produksi.
Meski begitu, ia menyebut capaian lifting tahun ini sudah
sesuai dengan target dalam APBN 2025.
“Sekalipun kenaikannya tidak signifikan, tapi kita hari ini
sudah mencapai target APBN. Lifting minyak kita saat ini sudah 605.800 barel
per hari,” kata Bahlil.
Ia menegaskan, pemerintah terus berupaya menemukan cadangan
minyak baru serta mengoptimalkan sumur-sumur lama untuk menjaga pasokan
nasional.
Namun, langkah tersebut membutuhkan dukungan dan insentif
tambahan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar bisa mempertahankan
bahkan meningkatkan produksi.
“Sumur-sumur kita ini semakin ke sini semakin tua dan
dibutuhkan akselerasi, termasuk bagaimana kita memberikan sweetener agar mereka
(KKKS) bisa melakukan ekspansi,” ucapnya.
Sebelumnya, Bahlil juga melaporkan bahwa setoran penerimaan
negara bukan pajak (PNBP) sektor migas telah mencapai Rp 200,66 triliun atau
78,74 persen dari target APBN.
Ia menilai capaian ini menjadi bukti bahwa sektor migas
masih berperan strategis dalam menopang pendapatan negara.[]
Dilansir dari laman : KOMPAS.com

0 Komentar