
Foto | Kegiatan Perintisan Pohon di Salah Satu Icon Wisata di Kota Sabang, Oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Sabang. (Foto: AGN) 
Sabang.AGN – Kemajuan sektor pariwisata di Kota Sabang tidak hanya bertumpu pada promosi destinasi, tetapi juga harus sejalan dengan program kebersihan dan penataan ruang kota. Dalam hal ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sabang berperan aktif menciptakan lingkungan yang nyaman, bersih, dan asri bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Weh.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Kebersihan, dan Pertamanan DLHK Sabang, Muhammad Hendrik Friasayani, S.T., M.T., mengatakan pihaknya terus berupaya menjalankan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) secara maksimal, terutama dalam menjaga kebersihan serta memperindah kawasan wisata. Upaya ini juga merupakan bagian dari sinergitas antara DLHK dan Dinas Pariwisata yang memiliki satu tujuan, yakni meningkatkan daya tarik wisatawan.
“Kami mencoba membuka jalur menuju lokasi wisata. Misalnya ada kawasan yang dipenuhi belukar, kita bersihkan. Kalau ada pohon besar yang rawan tumbang atau kopos, kita pangkas. Ini bagian dari upaya kita mendukung kemajuan pariwisata,” ujar Hendrik, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, kebersihan dan keindahan lingkungan menjadi faktor penting dalam menciptakan kesan positif bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Ia menegaskan, dukungan DLHK terhadap sektor pariwisata adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan Sabang yang indah, tertib, dan berkelanjutan.
“Kita ini bagian dari pemerintah yang melaksanakan program-program yang bersinggungan langsung dengan pariwisata. Karena itu, kami mendukung penuh semua kegiatan yang dapat memperindah wajah Sabang sebagai kota wisata unggulan,” tambah Hendrik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Harry Susethia, memberikan apresiasi terhadap peran aktif DLHK dalam menjaga kebersihan dan mempercantik kawasan wisata. Ia menjelaskan, meskipun fokus utama DLHK berada di kawasan perkotaan, namun perhatian terhadap lokasi-lokasi wisata juga tidak pernah terabaikan.
“Kita lihat fokus DLHK memang di seputaran kota, karena di situ pusat aktivitas masyarakat. Tapi mereka juga sering turun langsung ke kawasan wisata untuk melakukan perintisan pohon dan pembersihan jalur,” kata Harry.
Harry menambahkan, kegiatan perawatan dan pembersihan juga dilakukan secara rutin di beberapa lokasi wisata unggulan seperti Iboih, Kilometer Nol Indonesia, dan Anoi Itam. Aktivitas tersebut mencakup pemangkasan pohon, pembersihan pantai, hingga pengelolaan sampah dari aktivitas wisatawan.
Dukungan lintas sektor dari berbagai instansi pemerintah ini
diharapkan mampu memperkuat posisi Sabang sebagai destinasi wisata unggulan di
ujung barat Indonesia, sekaligus memperlihatkan bahwa kemajuan pariwisata tidak
dapat dipisahkan dari tata kelola lingkungan yang baik.[PIM]
0 Komentar