Unik! Setiap Acara Adat, Aktivitas Wisata di Iboih Sabang Berhenti Sementara

Foto | Lokasi wisata Iboih tampak sepi pada perayaan keagamaan, hari besar dan kegiatan adat lainnya. Tampak sejumlah boat wisata terparkir rapi tanpa aktifitas

Sabang.AGN – Tradisi lokal masyarakat Gampong Iboih, Kota Sabang, hingga kini masih terjaga kuat meski geliat pariwisata semakin maju. Setiap momentum adat maupun hari besar, aktivitas wisata di desa wisata ini dihentikan sementara hingga seluruh prosesi adat selesai dilaksanakan. 

Penghentian aktivitas wisata berlaku pada berbagai kegiatan adat maupun keagamaan. Di antaranya saat perayaan Idul Fitri, Idul Adha, Khanduri Laot, acara kemalangan atau Fardu Kifayah, Khanduri Maulid Nabi, hingga peringatan hari kemerdekaan dan Tsunami. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Harry Susethia, ST. MT, kepada media Acehglobalnews.id mengungkapan, hal tersebut tentu patut diapresiasi. Dikatakan, selain menjadi salah satu pelestarian warisan leluhur, hal ini menjadi salah satu daya tarik.

“Sejak puluhan tahun lalu masyarakat Iboih sudah menjalankan ini, dan alhamdulillah hingga sekarang masih terjaga. Selain menjadi salah satu pelestarian warisan Indatu, hal ini juga menjadi ikon unik,” kata Harry, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, durasi penghentian aktivitas wisata bervariasi sesuai dengan tradisi yang berlangsung. Ada yang hanya beberapa jam, seperti prosesi fardu kifayah, namun ada juga yang berlangsung hingga tiga hari, terutama pada acara besar seperti Khanduri Laot dan peringatan Maulid Nabi. 

“Seluruh pelaku usaha di kawasan wisata Iboih dengan kesadaran penuh mematuhi aturan adat tersebut. Ini merupakan komitmen bersama, yang mencerminkan kecintaan masyarakat terhadap adat budaya,” tambahnya.

Meskipun aktivitas wisata sempat terhenti sementara, hal itu tidak menjadi hambatan bagi perkembangan pariwisata Iboih. Justru tradisi yang dijaga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyaksikan kehidupan sosial budaya masyarakat setempat. 

“Iboih yang konsisten menjaga adat di tengah kemajuan pariwisata. Menurutnya, hal itu menjadi contoh nyata bagaimana budaya dan sektor wisata bisa berjalan beriringan. Tradisi di Iboih adalah kekuatan yang harus terus dipertahankan. Bukan saja menjaga warisan Indatu, tapi juga memberi nilai tambah bagi wisatawan yang berkunjung ke Sabang,” tegasnya.

Harry menambahkan, Pemerintah Kota Sabang mendukung penuh upaya pelestarian budaya sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan. Dengan kekentalan adat dan kearifan lokal yang masih terjaga, Gampong Iboih kini tak hanya dikenal dengan pesona bawah laut dan pantainya yang menawan. 

Lebih dari itu, Iboih telah menjelma menjadi destinasi wisata budaya yang unik, menjadikannya ikon tersendiri di Sabang bahkan di Aceh secara umum.[]

0 Komentar