Kajian Risiko Bencana Jadi Fondasi Penguatan Wisata Aman di Sabang

Foto | Wakil Wali Kota Sabang saat menyampaikan arahan, pada pembukaan Workshop penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB), yang digelar BPBD Kota Sabang di aula Museum Kota Sabang

Sabang.AGN – Kota Sabang sebagai destinasi wisata domestik dan mancanegara dituntut memiliki standar keselamatan yang memadai, terutama di kawasan wisata yang rawan bencana. Hal ini disampaikan Suradji saat membuka workshop penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang bersama Lembaga Orientasi Pengembangan Masyarakat Madani Indonesia (LOPMMI), Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, Sabang dengan karakter kepulauan, perbukitan, dan garis pantai yang luas memiliki potensi ancaman bencana cukup tinggi. Karena itu, KRB dianggap penting bukan hanya sebagai kebutuhan mitigasi kebencanaan, tetapi juga sebagai instrumen pendukung pariwisata yang aman dan berkelanjutan.

“Sabang ini destinasi unggulan, banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Maka edukasi kebencanaan tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga harus diperluas ke kawasan wisata melalui sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan yang memadai,” ujar Suradji.

Ia menjelaskan, peta risiko bencana yang akurat akan menjadi dasar dalam merancang kebijakan mitigasi. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati keindahan Sabang dengan rasa aman, sementara pemerintah dan masyarakat memiliki pedoman jelas untuk menghadapi potensi ancaman.

“Dengan adanya kajian yang matang, kita ingin pariwisata Sabang tidak hanya indah dan nyaman, tetapi juga aman dari sisi mitigasi bencana. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang semakin peduli pada faktor keselamatan,” tambahnya.

Workshop penyusunan KRB juga diharapkan menjadi ruang diskusi berbagai pihak, baik pemerintah daerah, lembaga masyarakat, maupun pelaku usaha wisata. Kegiatan ini mencakup verifikasi data, pemetaan bahaya, hingga strategi kolaboratif dalam penguatan kesiapsiagaan bencana.

Suradji menekankan, keterlibatan lintas sektor menjadi kunci agar hasil kajian benar-benar komprehensif. Dengan begitu, upaya menjadikan Sabang sebagai destinasi wisata aman bisa diwujudkan secara berkelanjutan.[]

0 Komentar