Luar Biasa, Pemko Sabang Berhasil Menurunkan Angka Stunting

 

Foto | Rapat Koordinasi Percepatan, Pencegahan, dan penurunan Stunting Kota Sabang tahun 2025 di salah satu aula hotel di Kota Sabang

STUNTING merupakan masalah pertumbuhan yang terjadi pada balita akibat kekurangan gizi kroni. Hingga nantinya akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tinggi badan dan perkembangan pada otak anak.

Jika tidak dilakukan tindakan penanggulangan dan pencegahan, maka akan berdampak jangka panjang bagi anak.

Saat ini, Stunting masih menjadi masalah yang signifikan dan menjadi pusat perhatian di Kota Sabang. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sabang pada Tahun 2024, Pemerintah Kota Sabang berhasil menurunkan angka Stunting dari 10,1 persen menjadi 8,6 persen, dari jumlah balita stunting sebanyak 316 anak, kini menjadi 260 anak. 

Pemerintah Kota Sabang terus berupaya melakukan pencegahan agar kasus stunting di Sabang tidak bertambah atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Salah satu upaya yang dilakukan melaui TPPS (Tim Percepatan penurunan stunting) yang dibentuk untuk mendukung Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting. 

Tugas TPPS untuk melaksanakan dan mendukung percepatan pencegahan Stunting), memfasilitasi pengembangan kapasitas Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) hingga aparatur gampong (desa) serta stakeholder daerah, memantau dan mengevaluasi program yang mendukung implementasi Stranas Stunting, mendukung kampanye yang terkoordinasi di tingkat nasional hingga tingkat kabupaten/kota bahkan desa.

Foto | Anggota TPPS (Tim Percepatan penurunan stunting) Kota Sabang

Dengan melakukan pemantauan proses berbagai kegiatan yang dilakukan terkait upaya pencegahan stunting juga melakukan kegiatan evaluasi terhadap program kegiatan yang dilakukan.

Dari hasil evaluasi ini nantinya digunakan sebagai masukan terhadap pengelolaan program di masa mendatang.

Berkaitan dengan itu, Dinas kesehatan dan keluarga berencana menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan pencegahan dan penurunan stunting Kota Sabang, di Aula Mata Ie Resort, Kamis 14 Agustus 2025.

Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan pencegahan dan penurunan stunting Kota Sabang Tahun 2025 ini bertujuan untuk menyatukan persepsi, memperkuat sinergi dan memastikan intervensi tepat sasaran.

Dalam kegiatan tersebut membahas pravalensi stunting di Aceh khususnya Kota Sabang, sosialisasi dan perkembangan program quick win, Langkah-langkah pencegahan dan percepatan penurunan stunting yang telah dilakukan, dan intervensi yang dilakukan ke depannya.

“ Banyak faktor yang harus dipenuhi untuk mencegah peningkatan stunting. Bukan hanya anak tapi juga berkaitan dengan tempat tinggal dan lingkungan “, ujar Sekretaris Daerah Kota Sabang, Andri Nourman saat  Rakor percepatan pencegahan dan penurunan stunting Kota Sabang . 

Foto | Sekretaris Daerah Kota Sabang Andri Nourman saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut

Bukan hanya anak tapi juga berkaitan dengan tempat tinggal dan lingkungan,“ kata Sekretaris Daerah Kota Sabang, Andri Nourman saat  Rakor percepatan pencegahan dan penurunan stunting Kota Sabang .

Ketika ada anak masuk katagori stunting, bisa jadi karena pihak bersangkutan termasuk dalam keluarga prasejahtera bahkan kemiskinan ekstrim, mungkin lingkungannya atau sanitasinya kurang baik, tentu hal ini harus diintervensi, bukan hanya oleh dinas kesehatan akan tetapi seluruh instansi terkait.

Tenaga ahli  Pendamping Pencegahan dan penurunan stunting Kota Sabang Sarah Aulia mengatakan, pencegahan Stunting tidak dapat dicapai jika tidak ada dukungan dari pihak-pihak terkait. 

Keberhasilannya dapat dipercepat jika TPPS bersama Pemerintah, Stakeholder, dan masyarakat sama-sama memberikan konstribusi dan berperan aktif dalam menyukseskan setiap Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting di Kota Sabang, melibatkan berbagai upaya terpadu, baik  pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat. 

Pencegahan stunting difokuskan pada pemenuhan gizi sejak masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI bergizi, serta pemantauan tumbuh kembang anak. Selain itu, peningkatan sanitasi, akses air bersih, dan pendidikan gizi juga menjadi bagian penting dalam upaya penanggulangan Stunting di tingkat Gampong (desa).

Pencegahan stunting  melalui program "GENTING" adalah gerakan  orang  tua  asuh  cegah  stunting yang merupakan gerakan gotong royong baik itu berasal dari individu/perorangan, lsm/ komunitas, perguruan  tinggi/akademisi,  BUMN,  BUMD, swasta,  maupun  media  sebagai  orang  tua asuh  (ota)  untuk  melakukan  intervensi kepada  penerima  genting  yaitu  keluarga berisiko stunting yang  mencakup ibu hamil, ibu yang memiliki bayi dua tahun (baduta), dan baduta 0-23 bulan.

GATI (Gerakan Ayah Teladan ) bertujuan Mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak, pendampingan remaja dan pra remaja untuk menciptakan generasi yang berkualitas, memiliki karakter yang mandiri, bertanggung jawab, optimis dan berdaya saing.

Yang nantinya diharapkan siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.

TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) adalah Tempat Penitipan Anak atau sebutan layanan sejenis yang memberikan pendampingan pengasuhan bagi pengasuh dan anak, serta orang tua atau keluarga.

Tempat Penitipan Anak atau sebutan layanan sejenis selanjutnya disebut TPA adalah layanan yang menyediakan pengasuhan dan pendidikan anak usia 0 hingga 72 bulan (atau yang ditetapkan berbeda) yang dikelola oleh penyelenggara. 

 

Foto | Sinergi antar lembaga dalam pencegahan Stunting di Kota Sabang

Upaya Pencegahan  Stunting guna mewujudkan Kota Sabang bebas Stunting

Pemerintah Kota Sabang melalui dinas terkait bersama TPPS Kota Sabang melakukan berbagai upaya Pencegahan diantaranya;

  • ·       Sosialisasi dan advokasi 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)
  • ·       Sosialisasi pencegahan dan penanganan  stunting
  • ·       Bimbingan pra-nikah ke calon Pengantin (Catin)
  • ·       Sosialisasi pencegahan dan penanganan  stunting
  • ·      Pelatihan Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) tentang perubahan perilaku
  • ·       Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah dan masyarakat
  • ·       Penyuluhan gizi seimbang dan konsumsi pangan lokal
  • ·       Pemanfaatan media sosial dan lokal (radio, baliho, banner) untuk edukasi stunting
  • ·       Gerakan Ayah Hebat, Remaja Peduli Gizi, dan Keluarga Bebas Stunting
  • ·       Monitoring dan evaluasi perubahan perilaku masyarakat

Seluruh pihak pastinya menginginkan Stunting dapat dicegah sedini mungkin, minimal persentase dan tingkat prevalensinya tidak bertambah, namun dalam pelaksanaaannya terdadap hal-hal yang mampu menghambat,  sehingga perlu mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait di Kota Sabang untuk saling bahu membahu untuk mencegah peningkatan Stunting.

Memperkuat koordinasi lintas sektor dan program yang dilakukan Pemerintah Kota Sabang memiliki peren penting dalam mempercepat pencegahan dan penurunan stunting dengan melibatkan  seluruh lembaga bersinergi dan bergerak bersama sesuai kewenangan dan fungsi masing-masing untuk melakukan percepatan. (ADV).

0 Komentar