Pembangunan Asrama Dayah di Sabang Belum Rampung, DPRK Soroti Laporan Fisik

Foto | Panitia Khusus (Pansus) II Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang saat berada di Asrama Putra Dayah Al Mujaddid

Sabang.AGN — Panitia Khusus (Pansus) II Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang menemukan bahwa pembangunan dua unit Asrama Putra Dayah Al Mujaddid yang sebelumnya dilaporkan rampung 100 persen, ternyata belum selesai secara fisik. 

Temuan ini diperoleh dalam kunjungan lapangan tim pansus bersama dinas terkait, dan sudah disampaikan dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Sabang Tahun Anggaran 2024-2025.

Anggota Pansus II, Muhammad Ridwan, menjelaskan bahwa berdasarkan dokumen LKPJ, proyek lanjutan pembangunan asrama dayah senilai Rp 1,52 miliar telah dinyatakan selesai 100 persen sesuai dengan addendum kontrak. Namun, kondisi lapangan menunjukkan sebaliknya.

“Tim pansus menemukan masih ada item pekerjaan yang belum dikerjakan, seperti pemasangan lantai granit dan pintu kayu panel. Akibatnya, bangunan belum bisa difungsikan sebagaimana mestinya,” ujar Ridwan, Rabu (21/5/2025).

Lebih lanjut, hasil klarifikasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Sabang mengungkapkan bahwa dari dua unit bangunan yang dibangun, hanya satu unit yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kota Sabang. Sementara unit lainnya berada di atas tanah yang bukan aset pemerintah daerah.

“Ini berpotensi menimbulkan persoalan dalam penatausahaan aset. Bangunan tidak bisa dicatat sebagai aset daerah bila berdiri di atas tanah milik pihak lain,” tambahnya.

Atas dasar tersebut, Pansus II DPRK Sabang merekomendasikan kepada Penjabat Wali Kota Sabang untuk segera melakukan proses negosiasi dan akuisisi terhadap lahan yang belum bersertifikat atas nama pemerintah. Dengan demikian, status kepemilikan tanah bisa diselesaikan secara sah.

Setelah persoalan lahan tuntas, Ridwan menambahkan, barulah Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dapat mengalokasikan anggaran lanjutan guna menyelesaikan pembangunan yang belum rampung.

“Jangan sampai pembangunan ini menjadi sia-sia hanya karena kelalaian administrasi. Kita ingin setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Sabang,” tegasnya.[IRLANA]

0 Komentar