Ketua Baru, Semangat Baru! Agus Halim Siap Bawa RAPI Sabang Lebih Modern

 

Foto | Ketua RAPI Aceh 01, Rahmat Thalib saat menyerahkan Pataka Rapi Kota Sabang kedapa Agus Halim sebagai Ketua Rapi Kota Sabang

Sabang.AGN – "RAPI harus kembali eksis, modern, dan bersinergi." Pesan itu menjadi semangat baru dalam pelantikan Agus Halim sebagai Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Sabang periode 2025–2029.

Pelantikan yang berlangsung hangat dan penuh harapan itu menjadi titik awal penguatan peran relawan komunikasi di tengah perkembangan zaman dan tantangan bencana.

Ketua RAPI Aceh 01, Rahmat Thalib, resmi melantik Agus Halim dalam sebuah prosesi di Aula Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kota Sabang, Minggu (25/5/2025).

Acara ini turut dihadiri jajaran Forkopimda, pengurus RAPI Provinsi Aceh, serta para anggota RAPI Sabang yang datang dengan semangat tinggi.

Pj Wali Kota Sabang melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdako Sabang Rinaldi Syahputra, mengatakan, RAPI sebagai mitra strategis pemerintah, bukan hanya dalam penanganan kebencanaan, tetapi juga dalam mendukung berbagai event besar di Kota Sabang, mulai dari lokal hingga internasional.

“Meski tidak selalu diundang secara formal, teman-teman RAPI selalu hadir. Ini menunjukkan dedikasi tinggi sebagai relawan kemanusiaan. Harapan kami, di bawah kepemimpinan baru, RAPI bisa lebih aktif, terstruktur, dan terus menjadi garda depan komunikasi saat darurat maupun saat event besar,” kata Rinaldi.

Ia juga menegaskan komitmen Pemko Sabang dalam mendukung program-program RAPI yang sejalan dengan pembangunan daerah, terutama di bidang kesiapsiagaan bencana dan penguatan kapasitas masyarakat.

Pada acara yang sama, Ketua RAPI Aceh 01, Rahmat Thalib, dalam sambutannya penuh semangat dan analogi, mengajak seluruh pengurus dan anggota RAPI untuk tidak terpaku pada masa lalu. Ia menegaskan pentingnya konsolidasi, kolaborasi, dan langkah nyata dalam menghidupkan kembali semangat relawan komunikasi di Sabang.

“Kalau kita hanya melihat ke belakang, kita tidak akan maju. RAPI itu bukan organisasi cari untung, tapi penuh pengorbanan. Kadang demi laporan bencana, relawan bahkan harus menipu istrinya demi bisa turun ke lapangan,” ungkap Rahmat disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Ia juga menyentil soal konsistensi anggota RAPI Sabang yang hadir saat dibutuhkan, meskipun tanpa fasilitas atau bayaran. “Kita datang bukan karena diundang, tapi karena ada yang harus dibereskan. Kalau aparat belum sampai, RAPI duluan,” tegasnya.

Rahmat juga menyinggung soal kebutuhan integrasi komunikasi, menyambungkan RAPI Sabang dengan jaringan provinsi agar bisa menjangkau komunikasi lintas wilayah dari pantai Lhongnga hingga ke Bireuen, bahkan sampai ke Gebang.

RAPI sebagai organisasi komunikasi sosial tetap menjadi mitra penting bagi TNI, Polri, dan instansi lainnya. Di tengah kemajuan teknologi, keberadaan RAPI tetap vital, terutama di wilayah yang sulit dijangkau sinyal modern.

“Kalau informasi datang dari call sign ‘Juliet Delta 01’, itu bukan suara sembarangan. Itu suara negara,” kata Rahmat menegaskan kredibilitas sistem komunikasi RAPI.[]

0 Komentar