![]() |
Foto | Olahraga Outbound di kawasan hutan kemasyarakatan Jaboi Sabang |
Sabang.AGN — Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Pariwisata
menyambut positif inisiatif masyarakat Gampong Jaboi yang mengembangkan kawasan
Hutan Kemasyarakatan (HKM) sebagai destinasi wisata berbasis alam dan
petualangan.
Pemanfaatan ruang hijau ini dinilai sebagai langkah progresif dalam mendiversifikasi atraksi wisata Sabang yang selama ini masih terpusat pada kawasan pesisir dan maritim.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kota Sabang, Zulfikar, menilai hadirnya destinasi baru di kawasan Jaboi seperti arena outbound akan memperkaya pilihan wisata di kota kepulauan paling barat Indonesia itu. Menurutnya, pengembangan tersebut sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Kota Sabang dalam mendorong wisata berkelanjutan dan berbasis komunitas.
“Kita dari dinas merasa senang dengan adanya pemanfaatan HKM jadi lokasi wisata. Ini sangat positif. Kehadiran destinasi seperti outbound di Jaboi akan menambah keragaman atraksi yang ditawarkan Sabang kepada wisatawan,” ujar Zulfikar saat ditemui di Sabang, Rabu (16/4/2025).
Selama ini, lanjut Zulfikar, kunjungan wisatawan ke Sabang sebagian besar terfokus di wilayah Iboih yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya. Wisata bahari seperti menyelam, snorkeling, dan berenang menjadi daya tarik utama. Namun, hal tersebut juga menghadirkan tantangan karena kunjungan yang terlalu terkonsentrasi pada satu titik bisa mengakibatkan kejenuhan wisatawan dan potensi tekanan terhadap lingkungan.
“Kalau hanya wisata maritim saja, satu hari mungkin orang sudah selesai. Maka itu kita perlu menambah objek-objek wisata lain. Jaboi menjadi alternatif yang segar, karena menyuguhkan petualangan dan pemandangan alam yang berbeda,” tambahnya.
Menurut Zulfikar, pengembangan kawasan Jaboi berlangsung secara mandiri dan dikelola oleh masyarakat setempat. Model ini dinilai ideal karena melibatkan peran aktif warga dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pemerintah Kota Sabang, melalui Dinas Pariwisata, menyatakan siap mendukung bentuk-bentuk wisata berbasis komunitas seperti ini, termasuk dalam hal pelatihan kapasitas dan promosi.
“Kita lihat pengelolaan yang dilakukan di Jaboi ini cukup bagus. Ini bisa jadi role model. Nanti bisa kita dorong juga kawasan-kawasan lain seperti Pasir Putih yang potensinya juga besar tapi perlu sentuhan lebih lanjut,” katanya.(R.ARDHA)
0 Komentar