![]() |
Foto | Pj Wali Kota Sabang Andre Nourman bersama Forkopimda ikut salat jamaah Masjid Agung Babul Iman, Gampong Kuta Barat Sabang |
PEJABAT Wali Kota Sabang Andre Nourman mengajak masyarakat Sabang meningkatkan kualitas untuk meraih pahala dengan memperbanyak ibadah dan amalan pada 10 akhir bulan suci ramadan.
Karena di sepuluh terakhir ramadan adalah momentum yang sangat istimewa terdapat banyak keutamaan turunnya malam Lailatul Qadar.
Sehingga banyak sekali keutamaan pahala yang bisa didapat, karena di malam tersebut ada suatu malam yang merupakan malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Makanya bagi umat islam bulan ramadan kerap disambut bagi siapapun muslim di seluruh dunia.
Dan pada bulan ramadan inilah umat Nabi
Muhammad bisa mengerjakan amalan dengan pahala yang berlipat ganda. Allah SWT
senantiasa membuka pintu rahmat-Nya kepada setiap hamba yang rajin beribadah
selama bulan ramadan.Foto | Jamaah salat tarawih Masjid Agung Babul Iman mendengarkan tausiah menyambut malam Nuzulul Quran.
Amalan 10 hari terakhir ramadan menjadi penting bagi umat islam, sebab Nabi Muhammad SAW menjadikan 10 hari terakhir di bulan ramadan sebagai yang terfavorit dan merupakan fase pembebasan dari api neraka.
Dalam Sabda Rasulullah SAW sudah disebutkan bahwa, "Awal bulan ramadan adalah rahmat, pertengahannya maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar, yaitu pembebasan dari api neraka."
Artinya, disampaikan bahwa fase pertama di
bulan ramadan adalah fase rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya,
fase 10 hari kedua adalah fase ampunan bagi hamba-Nya, dan fase ketiga inilah
fase Itqnun Minan Nar atau pembebasan dari api neraka.Foto | Jamaah wanita Masjid Agung Babul Iman mendengarkan tausiah sebelum pelaksanaan salat tarawih
Bahkan, rasulullah dalam haditsnya mengajak umatnya untuk beribadah dengan maksimal hingga 10 hari terakhir ramadan.
"Dimana kita mengetahui bersama sosok Rasulullah Muhammad SAW memberi contoh kepada kita umatnya untuk giat dalam meraih ridha Allah SWT. Kita harus bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ibadah.
Foto | Tgk Abu Bakar menyampaikan tausiah sebelum pelaksanaan salat tarawih di Masjid Masjid Agung Babul Iman
Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.
Artinya, umat muslim dianjurkan untuk tidak kendor dalam beribadah meskipun sudah memasuki akhir ramadan. Salah satu contoh ibadah kendor yakni sering kita temui di masjid semakin mendekati lebaran justru jamaah salat tarawih semakin sedikit.
Maka, dalam hadits ini ditunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang ramadan. Semua hari di bulan ramadan sangat istimewa yang sebaiknya dimanfaatkan umat muslim untuk melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh," terangnya.
Lebih lanjut disebutkan amalan 10 hari terakhir bulan ramadan diantaranya dianjurkan untuk memperbanyak Ibadah Sunnah merupakan salah satu yang bisa dilakukan. Salah satu contohnya bisa dari yang ringan yakni menjaga konsistensi salat tarawih dilakukan semata-mata untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Termasuk juga memperbanyak tadarus atau membaca Al-Qur’an bertujuan untuk mendapatkan ketenangan hati bagi setiap umat muslim yang membacanya. Selain itu tadarus juga bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa maupun sahur.
"Namun, baik dari itu di antara amal
kebajikan yang sangat dianjurkan sekali dilakukan di bulan ramadan adalah
tadarus Al-Qur'an. Dan ini adalah satu tradisi ibadah umat islam dalam
beribadahnya adalah dengan mengkhatamkan
Al-Qur'an.
Mengkhatamkan atau menamatkan Al-Qur'an sangat baik dilakukan terlebih jika bersama-sama di dalam masjid," ujarnya.
Foto | Pj Wali Kota Sabang Andre Nourman menyerahkan bantuan kepada pengurus Masjid Agung Babul Iman
Termasuk juga berzikir dan berdoa merupakan salah satu ibadah yang bisa kita lakukan dimanapun dan kapanpun untuk mengingat dan mendekatkan diri dengan Allah SWT. Begitu juga memperbanyak sedekah menjadi salah satu amalan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan ramadan.
Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya. Karena Nabi Muhammad SAW juga menyeimbangkan antara ibadah kepada Allah SWT serta ibadah sosial atau peduli sesamanya.
"Selain itu juga disunahkan kepada kita untuk melakukan iktikaf berdiam beberapa waktu di dalam masjid, menjalankan ibadah, dan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Pada waktu pelaksanaan iktikaf sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW adalah pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. Iktikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak zikir, berdo'a, membaca Al-Quran, salat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lain sebagainya.
Jadi banyak cara ibadah yang bisa kita lakukan disaat kita lakukan iktikaf. Semoga 10 hari terakhir di bulan ramadan ini Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan dosa kepada kita semua, aamiin ya..Rabbal Alaamaiin," tutupnya.[ADV]
0 Komentar