Pj Wali Kota Sabang Terima Audiensi Kepala Badan Karantina Indonesia

 

Foto | audiensi Kepala Badan Karantina Indonesia Dr. Ir. Sahat Mangaor Panggabean beserta rombongan di Ruang Pulau Klah Kantor Walikota Sabang, kamis (30/1).

Sabang.AGN – Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang, Andri Nourman, menerima audiensi Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr. Ir. Sahat Mangaor Panggabean, beserta rombongan di Ruang Pulau Klah, Kantor Wali Kota Sabang, Kamis (30/1/2025).

Audiensi tersebut membahas isu strategis terkini dalam bidang ketahanan pangan, serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan Badan Karantina Indonesia dalam mempertahankan status Sabang sebagai wilayah bebas rabies (jalur hijau) dan nol kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dalam pertemuan tersebut, Pj Wali Kota Sabang menyambut baik kunjungan Kepala Badan Karantina Indonesia, dan menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin selama ini. Ia menegaskan bahwa Pemko Sabang berkomitmen untuk terus mendukung program-program ketahanan pangan dan kesehatan hewan, sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas hidup masyarakat.

“Terima kasih atas kehadiran Kepala Badan Karantina Indonesia di Kota Sabang. Kami menyambut baik upaya kolaboratif dalam mempertahankan zona hijau rabies dan mencegah penyakit hewan menular lainnya yang dapat berdampak pada ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat,” kata Andri Nourman.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr. Sahat Mangaor Panggabean, menyampaikan bahwa Sabang merupakan wilayah strategis yang memiliki posisi penting dalam pengawasan lalu lintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan, baik dari sisi keamanan hayati maupun dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.

“Sabang menjadi contoh daerah yang mampu menjaga status bebas rabies dan PMK, ini tidak lepas dari kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, karantina, serta masyarakat. Kami berharap capaian ini bisa terus dijaga bahkan ditingkatkan,” ujar Dr. Sahat.

Audiensi ini juga menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Kepala Badan Karantina Indonesia ke Aceh, yang sebelumnya telah melakukan peninjauan langsung ke Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Aceh, untuk memantau kesiapan fasilitas dan mendalami potensi penguatan sistem karantina di wilayah perbatasan.

Pertemuan di Sabang turut membahas penguatan peran karantina dalam mendorong ekspor komoditas unggulan daerah, serta langkah-langkah pencegahan masuknya penyakit zoonosis ke wilayah kepulauan seperti Sabang yang memiliki karakteristik geografis tersendiri.

Dengan sinergi yang terus diperkuat, diharapkan Sabang tidak hanya mampu mempertahankan status bebas penyakit hewan menular, tetapi juga berperan aktif dalam mewujudkan sistem ketahanan pangan yang aman, sehat, dan berkelanjutan.[REDAKSI]

0 Komentar