Foto | Ketua DPRK Sabang bersama Komisioner KIP Kota Sabang serta Panwas saat akan membuka kotak Surat Suara di Aula KIP Kota Sabang
MENYAMBUT tahun politik yang sering diwarnai oleh maraknya informasi hoaks atau kabar bohong, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang, Magdalaina, memberikan imbauan tegas kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Hal ini disampaikan Magdalaina setelah menghadiri pembukaan kegiatan penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh serta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang 2024 di Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Sabang, Jum’at (01/11/2024).
Magdalaina menekankan bahwa fenomena hoaks sudah berkembang luar biasa dan menyebar dengan masif di tahun politik. “Di tahun politik ini, berita hoaks itu luar biasa masif tersebar di masyarakat Kota Sabang. Saya mengajak masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi dan dapat menguji terlebih dahulu kebenarannya, jangan sampai berita hoaks memecah belah hubungan silaturahmi yang sudah terjalin,” ujar Magdalaina dengan nada serius.
Foto | Ketua DPRK Sabang sementara Magdalaina saat berada di Kantor KIP Kota Sabang |
Menurutnya, berita bohong yang beredar tanpa kontrol tidak hanya menimbulkan kebingungan, tapi juga dapat memicu perpecahan di kalangan masyarakat.
Magdalaina mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya tingkat literasi masyarakat dalam menanggapi informasi yang beredar. Kurangnya kebiasaan untuk memverifikasi informasi sering kali membuat masyarakat menerima berita secara mentah-mentah.
Hal ini diperburuk dengan kecenderungan sebagian besar pengguna media sosial untuk langsung menyebarkan informasi yang diterima tanpa memastikan kebenarannya.
"Keawaman masyarakat terhadap hoaks ini yang sering kali dimanfaatkan oleh oknum yang memiliki kepentingan khusus. Mereka yang tidak paham keaslian suatu informasi ikut menyebarkan, dan itu menjadi semakin masif menjelang pemilu,” jelasnya.
Magdalaina menggarisbawahi bahwa masyarakat harus meningkatkan kemampuan literasi media, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi sumber berita. Literasi media tidak hanya membantu masyarakat membedakan berita yang akurat dari berita yang tidak benar, tapi juga mengurangi risiko masyarakat menjadi korban manipulasi informasi. Dalam konteks politik, informasi hoaks kerap kali menjadi alat yang dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk membentuk opini publik dengan tujuan tertentu.
“Kita harus sadar bahwa banyak isu yang tersebar di media sosial itu kadang-kadang sengaja dibuat untuk mempengaruhi pikiran kita. Di sini pentingnya kita semua sebagai masyarakat Kota Sabang untuk cerdas memilah-milih informasi yang ada,” tuturnya.
Foto | Ketua DPRK Sabang bersama Forkopimda dan Komisioner KIP Sabang |
Magdalaina, yang juga anggota DPRK Sabang dari Fraksi Partai Aceh, mengajak masyarakat untuk selalu memikirkan dampak jangka panjang sebelum membagikan suatu informasi. Hoaks, menurutnya, sering kali dibuat dengan tujuan menimbulkan kepanikan atau kemarahan. Masyarakat harus lebih waspada agar tidak mudah terpancing dan ikut menyebarkan informasi yang tidak benar.
"Media sosial saat ini memang mudah diakses oleh siapa
pun, tapi bukan berarti semua informasi yang ada di sana adalah fakta. Karena
itu, saya berharap kita bisa lebih bijak. Jangan sampai kita emosi, ikut-ikutan
membuat atau menyebarkan berita hoaks, dan pada akhirnya justru merugikan kita
sendiri. Bijaklah dalam bermedia sosial, selalu jaga kesantunan," harap
Magdalaina.
Tantangan Tahun Politik Di Era Digital
Menyadari betapa cepatnya informasi menyebar di media sosial, Magdalaina menekankan bahwa masyarakat perlu mengembangkan kepekaan terhadap berita yang mereka baca. Salah satu tantangan besar di tahun politik adalah banyaknya isu dan opini yang sengaja disebarkan tanpa disertai bukti konkret. Hal ini, lanjut Magdalaina, sering kali menimbulkan gesekan dan konflik di antara masyarakat, yang dapat membahayakan kerukunan dan keharmonisan sosial.
Foto | Alat peraga kampanye bagi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang dalam Pilkada 2024 |
Ia juga mengingatkan bahwa media sosial kerap dijadikan "lapangan bebas" untuk menyebarkan hoaks karena sifatnya yang mudah diakses oleh siapa saja. "Kita bisa lihat sendiri, apalagi sekarang menjelang Pilkada, banyak isu-isu yang belum tentu benar tapi langsung tersebar begitu saja, dan sumbernya sering kali tidak jelas. Ini bisa membahayakan jika masyarakat tidak berhati-hati dalam memilah informasi," imbuhnya.
Magdalaina berharap kesadaran masyarakat dalam menggunakan media sosial bisa terus ditingkatkan, terutama menjelang pemilu. Ia mengingatkan bahwa apa yang kita bagikan di media sosial memiliki konsekuensi, baik secara pribadi maupun sosial. "Mudah-mudahan setelah kegiatan ini, masyarakat bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial. Sebab, tanggung jawab kita bersama untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan masyarakat di tahun politik ini,” pungkasnya.
Dengan imbauan ini, Magdalaina mengajak masyarakat Kota
Sabang untuk bersatu padu dalam menjaga lingkungan informasi yang sehat dan
tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu benar. Sebagai bagian
dari masyarakat yang cerdas, warga diharapkan mampu memilah informasi dengan
hati-hati agar dapat menjalani tahun politik dengan damai dan kondusif.(ADV)
0 Komentar