Foto | Menko
Perekonomian Airlangga Hartarto menyentil
pemerintah daerah (pemda) Sabang Aceh
yang tak kunjung menghasilkan kinerja ekonomi daerah yang apik. (ANTARA
FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)
Jakarta.AGN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto menyentil pemerintah daerah (pemda) Sabang, Aceh yang tak
kunjung menghasilkan kinerja ekonomi daerah yang apik.
Hal tersebut ia ungkap menanggapi anggota Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Aceh yang mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap
Kota Sabang.
Airlangga bercerita kala dirinya melakukan peninjauan di
Sabang dan tidak melihat adanya perubahan positif. Menurutnya otorita setempat
perlu lebih agresif untuk menarik investasi.
"Waktu saya di Komisi VI sama Pak Idris Laena kita
sudah berkunjung. Ya, memang dari otoritanya ini harus lebih agresif untuk
menarik investasi," ujar dia dalam acara sarasehan di Menara Kadin,
Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).
"Jadi saat sekarang, memang Sabang dari kami meninjau
sampai hari ini sama saja, Pak. Tidak ada perubahan. Bahkan, pada waktu Bapak
Presiden Jokowi ke sana pun, apa yang dijanjikan itu juga tidak
dilaksanakan," imbuh Airlangga lebih lanjut.
Airlangga mengungkap sebetulnya Sabang memiliki potensi
besar dalam menggenjot ekonomi, salah satunya yang terbesar adalah ditemukannya
cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Laut Andaman beberapa waktu silam.
Ia pun mengusulkan agar para pemangku kepentingan dari
pengusaha hingga pemda untuk mendukung pengembangan temuan cadangan migas
tersebut.
"Misalnya untuk mendukung offshore oil di Andaman itu
dengan FTZ (free trade zone) itu sangat menguntungkan untuk melakukan, apakah
laydown area, apakah untuk fabrikasi, dan yang lain. Nah, itu akan menunjang
kegiatan di utara," jelas Airlangga.
Di samping itu, ia juga menyarankan agar para pengusaha di
Sabang ikut andil dalam melobi pemerintah Thailand untuk mempercepat
pembangunan Terusan Kra yang menyodet Selat Malaka.
"Kalau pemerintahan yang lama (Thailand) itu tidak mau.
Tapi kelihatannya yang baru ini akan lebih agresif karena itu akan menyodet
Selat Malaka. Nah, kalau itu sodetan Selat Malaka, ujungnya itu Sabang. Jadi
Bapak harus ikut lobi ke sana," ujar dia.(Redaksi)
Dilansir dari laman CNN Indonesia
0 Komentar