Mari Kita Raih Pahala Besar di 10 Akhir Ramadan

 

Foto | WAKIL Ketua DPRK Sabang Ferdiansyah

WAKIL Ketua DPRK Sabang Ferdiansyah mengajak para generasi muda Kota Sabang untuk memperbanyak ibadah dan amalan dalam meraih pahala besar pada 10 akhir bulan suci ramadan ini.

Sepuluh terakhir ramadan adalah momentum yang sangat istimewa karena terdapat banyak keutamaan waktu turunnya Malam Lailatul Qadar. 

Sehingga banyak sekali  keutamaan yang dapat diraih di malam tersebut dan ada suatu malam yang merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. 

“Dalam bulan ramadan banyak keistimewaan dan keutamaan selain seperti pelaksanaan salat tarawih juga peringatan malam 17 ramadan (Nuzulul Quran) atau malam pertama diturunkannya Alquran dan malam Lailatul Qadar yang berada di sepuluh akhir ramadan,” terangnya.  

Bagi umat Islam, bulan ramadan kerap disambut siapapun  muslim di seluruh dunia dengan suka cita.

Foto | Silahturahmi Pengurus KNPI Kota Sabang saat buka puasa bersama Ramadhan 1445 H / 2024 M

Karena pada bulan inilah umat Nabi Muhammad bisa mengerjakan amalan dengan pahala yang lebih banyak, baik dengan mengerjakan ibadah wajib, maupun ibadah sunat seperti tadarus, salat sunat tarawih dan ibadah lainnya.

Bulan ramadan tidak hanya menjadi momentum panen pahala bagi umat islam, namun juga menjadi waktu yang tepat untuk melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. 

Pada bulan mulia ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak melakukan kebaikian, serta dilatih untuk bersabar. 

Bulan ramadan bukan perihal hanya menahan lapar dan dahaga saja, tapi juga mengendalikan diri dari perilaku negatif.

Oleh karena itu menurut Ferdi, untuk mengejar keberkahan dan keutamaan di sepuluh akhir ramadan khususnya malam lailatur qadar yang merupakan malam yang lebih utama dari seribu bulan.

Foto | buka puasa bersama Ramadhan 1445 H / 2024 M

Umat muslim dianjurkan melakukan i’tikaf di masjid- masjid atau musalah- musalah yang dapat diisi dengan berbagai amal saleh seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, atau berdoa.

“Banyak waktu kita di malam ramadan untuk meraih pahala berlimpah. 

Untuk itulah saya mengajak seluruh generasi muda Kota Sabang, mari kita bersama-sama mengejar pahala.

Perlu diketahui, hanya dengan modal niat I’tikaf dan berdiam diri di dalam masjid saja kita sudah mendapatkan pahala. 

Apa lagi kalau kita isi dengan bertadarus, zikir dan salat sunat, sungguh banyak kesempatan kita menumpuk pahala,” ujarnya.

Lebih lanjut disebutkan, sesuai dengan penetapan 1 ramadan di Indonesia versi pemerintah, yakni 12 Maret 2024, maka dapat disimpulkan, perhitungan i'tikaf 10 hari terakhir ramadan 2024 dimulai pada hari ke-20 malam 21 ramadan, yakni pada 31 Maret 2024-9 April 2024.

I’tikaf sendiri merupakan praktik ibadah di mana seseorang memilih untuk tinggal di dalam masjid, dengan tujuan khusus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta mengisinya dengan berbagai amalan, seperti, 

1. Melakukan salat secara teratur, termasuk salat wajib dan sunnah.

2. Mengingat Allah dan berdoa adalah bagian penting dari itikaf. Seseorang bisa menggunakan waktu tersebut untuk berdzikir, mengucapkan tasbih (menyatakan kebesaran Allah), tahmid (memuji Allah), takbir (mengagungkan Allah), serta istighfar (meminta ampunan) dan membaca doa-doa yang diajarkan dalam Islam.

3. Itikaf juga merupakan kesempatan yang baik untuk membaca Al-Qur'an dan merenungkan maknanya. Banyak orang memilih untuk membaca dan memperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an selama itikaf.

4. Pada beberapa masjid, terutama yang besar, biasanya diadakan kajian keagamaan atau ceramah selama periode itikaf. Menghadiri kajian semacam itu dapat memberi tambahan manfaat spiritual.

5. Muhasabah atau introspeksi diri, memikirkan perbuatan-perbuatan dan sikap-sikap yang perlu diperbaiki, serta untuk meningkatkan kesadaran akan hubungan seseorang dengan Allah.

6. Bersedekah atau amal kebaikan lainnya juga dapat dilakukan selama itikaf. Sedekah merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

7. Menjauhi perkara dunia seseorang diharapkan untuk fokus pada ibadah dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi. 

"Jadi, ini juga termasuk menghindari percakapan yang tidak bermanfaat atau berlebihan, serta menahan diri dari aktivitas yang tidak relevan dengan ibadah.

Foto | Safari Ramadhan Pengurus dan anggota KNPI Kota Sabang sembari memberikan santunan

Intinya dari pada kita melakukan hal- hal yang sia- sia, lebih baik mari kita dekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah.

Insya Allah, bila kita bersungguh-sungguh Allah pastikan memberikan rahmat dan ridhonya kepada kita semua, Aamiin...," tutupnya. 

Seperti diketahui, untuk membangkitkan semangat pemuda dalam meraih berbagai keberkahan Allah SWT selama bulan ramadan ini, Walik Ketua DPRK Sabang Ferdiansyah yang juga Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sabang bersama pengurus melaksanakan safari ramadan di sejumlah masjid dan meunasah di Kota Sabang.

Dan itu dilaksanakan pada awal pada ramadan dan berakhir pada 15 ramadan lalu.

Kagiatan safari ramadan tersebut merupakan rutinitas tahunan yang biasa dilaksanakan KNPI Kota Sabang setiap memasuki bulan ramadan.

Selain salat tarawih dari masjid ke masjid maupun menasah , KNPI juga memberikan tausiah ramadan serta menyantuni anak yatim saat kegiatan buka puasa bersama pengurus dan anggota aktif..(ADV)

0 Komentar