Dianggap Intervensi Media Kapolres Sabang: Saya tidak Pernah Intervensi Penulis "Jihandak Belang"

Foto | Temu ramah Kapolres Sabang bersama Wartawan yang tergabung dalam PWI Kota Sabang (agn)

Sabang.AGN - Kepala Kepolisian Resor Kota Sabang AKBP Erwan membatah secara tegas bahwa dirinya telah melakukan intervensi pembertiaan terhadap media online terbitan Jawa Timur.

Bantahan tersebut cukup beralasan dimana Kapolres Sabang dikirim pesan singkat whatsapp yang berisikan link berita terkait penanangan kasus pemerasan, pengancaman dan pelanggaran UU ITE yang menjerat TIY alias Popon.

Saat memperlihatkan histori percakapan, Kapolres hanya menyampaikan bahwa media online tersebut diduga melanggar Kode Etik Jurnalis dengan tidak mencantumkan nama penulis dan menyajikan berita bersifat opini tanpa konfirmasi yang memadai, Senin (15/01/2024).

" Diberita yang telah tayang tertera nama penulisnya Penulisnya "Jihandak Belang" dan oknum wartawan dari media online itu menolak memberikan data kartu pers dengan alasan bahwa Kapolres Erwan tidak memahami dunia media," Jelas Kapolres Sabang AKBP Erwan yang disambut tertawa oleh wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Sabang.

Tertawaan tersebut cukup berasalan dimana setelah dicek secara bersama-sama ternyata memang benar bahwa penulisnya memang tercantum "Jihandak Belang".

Pada kesempatan yang sama, Ketua PWI Sabang, Diki Arjuna juga menampik bahwa ada intervesi pemberitaan oleh Kapolres Sabang. Dimana sejauh yang dikenal Kapolres Sabang AKBP Erwan merupakan sosok yang profesional dalam menjalan tugas sebagai Abdi Negara.

" Beliau (Erwan -red) sudah setahun lebih bertugas sebagai Kapolres Sabang. Sejauh ini wartawan yang bergabung dengan PWI Sabang melihat sosok Erwan profesional, tidak pernah ada intervensi. Baik ya tulis baik dan buruk maka tulis buruk," ujar Diki Arjuna.

Lebih lanjut dikatakan, sejauh ini hubungan mitra antara wartawan di Sabang Khususnya wartawan dibawah Organisasi PWI, baik-baik saja. Tidak ada benturan sama sekali walapun ada pemberitaan yang bersifat kritik.

" Saya masih kurang yakin dan percaya jika dituding bahwa Kapolres Sabang mengintervensi pemberitaan media," tutup Diki. (ANDI ARMI)

0 Komentar