Foto | Pj Wali Kota Sabang Drs. Reza Fahlevi M. Si dan Ny Kamelia Nasri, SE., M. Ak (Dok.Humas) |
Kehadirannya di Sabang ternyata diluar dugaan, karena baru setahun memimpin Sabang, sosok yang dikenal santun dan berwibawa ini mampu membawa perubahan besar untuk Sabang.
Bisa dibilang, dirinya tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi dengan sistem dan pelaku birokrasi di pemerintahan Kota Sabang.
Dan sudah menjadi rahasia umum dengan segudang pengalamannya Reza Fahlevi sebelumnya juga pernah menduduki jabatan strategis di pemerintahan termasuk juga sekarang tengah menjabat sebagai Direktur Event Daerah di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dari segudang pengalaman inilah, Ia terus bergerak menuntaskan tugas-tugas yang dibebankan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian, untuk memimpin Sabang.
Tercatat, berbagai program selama 1 tahun menjabat Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi terus melakukan berbagai perubahan dan pembenahan.
Foto | Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi bersama istri mengunjungi stan UMKM Kota Sabang |
Dan itu dimulai dari meningkatkan pelayanan publik terutama kebutuhan mendasar seperti kesehatan dan pendidikan.
Selanjutnya, fokus pada pembenahan tata kelola pemerintahan, melaksanakan agenda reformasi birokrasi, dan peningkatan berbagai sektor di Kota Sabang.
Dengan merangkul dan meningkatkan koordinasi, Pj Wali Kota Sabang mengajak seluruh Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) serta perangkat daerah lainnya, untuk terus berinovasi dan bergerak maju, menyelesaikan persoalan daerah serta membangun Kota Sabang menjadi lebih baik.
“Menurut saya, kolaborasi menjadi kunci utama keberhasilan dalam pembangunan di Sabang,” ujar Reza Fahlevi.
Langkah gesit yang dilakukan Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh tersebut, menjadi motivasi para kepala Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) untuk meningkatkan inovasi dan terus bergerak maju, menyelesaikan persoalan daerah serta membangun Kota Sabang menjadi lebih baik.
Kini, perangkat daerah di Kota Sabang menjadi lebih terstruktur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Foto | Rapat evaluasi kinerja dijajaran Pemko Sabang (Dok.Humas) |
Di tengah berbagai persoalan tersebut, perlahan tapi pasti telah banyak perkembangan dan kemajuan yang terjadi di Kota Sabang dari berbagai sektor, baik pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, khususnya di sektor pariwisata.
Dalam hal reformasi birokrasi, Kota Sabang secara perlahan terus memperbaiki tata kelola pemerintahan.
Berbagai upaya dilakukan, termasuk diantaranya menciptakan kebijakan pencegahan korupsi, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengelola dan menyerap APBD tepat sasaran.
Dengan menerapkan tata pemerintahan yang baik dan bersih, Nilai Monitoring Centre For Preparation (MPC) yang awalnya berada di angka 34,25 persen pada September 2022 (awal menjabat), sekarang menjadi 69 persen per tanggal 19 September 2023.
"Alhamdulillah, nilai MCP Pemerintah Kota Sabang mengalami peningkatan, yaitu menjadi peringkat tertinggi ke 5 di Provinsi Aceh dan peringkat 22 secara nasional, padahal tahun lalu Sabang selalu berada di posisi bawah.
Meski dalam 1 tahun pertama ini memang ada capaian-capaian yang kita raih, tapi juga masih banyak PR yang belum semuanya dapat dituntaskan. Apalagi tahun ini memang tahun yang berat, kita harus bayar hutang, pendapatan juga menurun, dan sebagainya," sebut Reza Fahlevi.
Foto | Pj Wali Kota Sabang bersama Forkopimda menanam bibit bawang merah |
Meskipun diketahui sejak awal menjabat dirinya sudah dihadapkan dengan permasalahan defisit anggaran dan inflasi yang cukup tinggi.
Mengatasi hal tersebut Reza Fahlevi sangat serius menindaklanjuti arahan Presiden dan Mendagri serta arahan Gubernur Aceh, untuk terus berupaya mengawasi dan mengambil sikap pasca penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Kota Sabang.
Sehingga menjadikan isu pengendalian inflasi sebagai agenda prioritas dan sinergi serta kolaborasi, dengan pengaktifan peran TPID Kota Sabang, untuk koordinasi pengendalian inflasi dan melaksanakan Program Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen.
Menurutnya, mengatasi itu maka, mengoptimalkan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan dengan melakukan sidak pasar dalam rangka menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok.
Baru kemudian menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan, dengan menggelar operasi pasar murah melalui Disperindagkop & UKM.
Foto | Pj Wali Kota Sabang bersama Forkopimda lakukan sidak di pasar pagi Sabang |
"Jadi, bantuan sosial juga kita berikan kepada 632 keluarga penerima manfaat di Kota Sabang melalui Dinsos, PMG, PP, dan PA Kota Sabang.
Saya juga menerima aspirasi masyarakat dengan melakukan pertemuan dan kunjungan ke gampong-gampong serta mengajak masyarakat untuk membuka lahan produktif dengan gerakan menanam cepat panen," ujarnya.
Selain itu juga, terhadap permasalahan stunting menjadi salah satu yang terus ditangani, bahkan Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi kerap turun langsung ke gampong-gampong untuk memastikan penanganan stunting di Kota Sabang berjalan dengan lancar.
Beberapa program diterapkan kepada masyarakat, seperti tetap menjalankan Program Geunaseh (Gerakan Untuk Anak Sehat), dan Geber Santun (Gerakan Bersama Sanitasi Aman dan Tuntas), sembari melakukan monitoring terhadap Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan gizi tinggi serta menu 4 bintang terhadap anak stunting.
Selain meningkatkan peran ibu, peran bapak-bapak juga dilibatkan dalam mengatasi stunting. Oleh karenanya hadir program Bapak Asuh Stunting (BAAS) yang melibatkan seluruh pihak di Kota Sabang.
"Atas kerja keras semua pihak terutama Dinas Kesehatan Kota Sabang, prevalensi stunting di Kota Sabang berhasil turun.
Berdasarkan E-PPGBM, angka stunting turun dari 13,48 persen di bulan September 2022, menjadi 11,2 persen tahun 2023. Sementara berdasarkan SSGI pada tahun 2021 Kota Sabang berada di angka 23,8 menjadi 23,4 di tahun 2022," jelas Pj Wali Kota Sabang.
Foto | Pj Wali Kota Sabang saat berada di Gampong Kuta Barat memberikan bantuan cegah stunting |
"Alhamdulillah, selama saya menjabat Pj Wali Kota Sabang, saya langsung memberikan pendampingan kesehatan, gizi dan reproduksi bagi calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS). Sekaligus saya bersama instansi terkait turun melakukan pemantauan ibu hamil, dan kampanye 1000 hari pertama kehidupan.
Mudah-mudahan apa yang sudah saya lakukan selama setahun menjabat Wali Kota Sabang bisa bermanfaat dan menjadi yang terbaik buat masyarakat Sabang," tutupnya.(adv)
0 Komentar