Foto | Keindahan Masjid Agung Babussalam Sabang di waktu senja saat me jelang maghrib
PJ WALI KOTA Sabang Reza Fahlevi mengajak masyarakat Sabang untuk memperbanyak ibadah dan amalan dalam meraih pahala besar pada 10 akhir bulan suci ramadan ini.
Karena di sepuluh terakhir ramadan adalah momentum yang sangat istimewa terdapat banyak keutamaan waktu turunnya Malam Lailatul Qadar.
Sehingga banyak sekali keutamaan yang dapat diraih karena di malam tersebut ada suatu malam yang merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Makanya bagi umat islam bulan ramadan kerap disambut siapapun muslim di seluruh dunia.
Karena pada bulan inilah umat Nabi Muhammad bisa mengerjakan amalan dengan pahala yang lebih banyak.
Allah SWT senantiasa membuka pintu rahmat-Nya kepada setiap hamba yang rajin beribadah selama bulan ramadan.
Amalan 10 hari terakhir ramadan menjadi penting bagi umat islam, sebab Nabi Muhammad SAW menjadikan 10 hari terakhir di bulan ramadan sebagai yang terfavorit karena merupakan fase pembebasan dari api neraka.
Seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa, "Awal bulan ramadan adalah rahmat, pertengahannya maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)."
Foto | Para jamaah salat tarawih Masjid Agung Babussalam Sabang mendengarkan tausiah menyambut malam Nuzulul Quran |
Artinya, disampaikan bahwa fase pertama di bulan ramadan adalah fase rahmat dan kasih sayang Allah SWT, fase 10 hari kedua adalah fase ampunan, dan fase ketiga adalah fase itqnun minan nar atau pembebasan dari api neraka.
Rasulullah dalam haditsnya mengajak ummatnya untuk beribadah dengan maksimal hingga 10 hari terakhir ramadan.
"Dimana kita mengetahui bersama sosok Rasulullah Muhammad SAW memberi contoh kepada kita ummatnya untuk giat dalam meraih ridha Allah SWT.
Kita harus bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ibadah.
Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir ramadan tentunya melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.
Artinya, umat muslim dianjurkan untuk tidak kendor dalam beribadah meskipun sudah memasuki akhir ramadan.
Salah satu contoh ibadah kendor yakni sering kita temui di masjid, semakin mendekati lebaran justru Jamaah Salat Tarawih semakin sedikit.
Maka, dalam hadits ini ditunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang ramadan. Semua hari di bulan ramadan sangat istimewa yang baiknya dimanfaatkan umat muslim untuk melakukan ibadah dengan baik," ungkapnya.
Lebih lanjut disebutkan amalan 10 hari terakhir bulan ramadan diantaranya dianjurkan untuk memperbanyak Ibadah Sunnah merupakan salah satu yang bisa dilakukan.
Salah satu contohnya bisa dari yang ringan yakni menjaga konsistensi salat tarawih dilakukan semata-mata untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Memperbanyak tadarus atau membaca Al-Quran bertujuan untuk mendapatkan ketenangan hati bagi setiap umat muslim yang membacanya.
Selain itu tadarus juga bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa.
"Karena di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan ramadan adalah tadarus Al-Quran.
Dan ini adalah satu tradisi ibadah umat islam dalam beribadah adalah mengkhatamkan Al Quran. Mengkhatamkan atau menamatkan Al Qur'an sangat baik dilakukan terlebih jika bersama-sama di dalam masjid," ujarnya.
Termasuk juga berzikir dan berdoa merupakan salah satu ibadah yang bisa kita lakukan dimanapun dan kapanpun untuk mengingat dan mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Begiti juga memperbanyak sedekah menjadi salah satu amalan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan ramadan.
Foto | Tgk Badri menyampaikan tausiah di amalan Nuzulul Quran di Masjid Agung Babussalam Sabang |
Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.
Karena Nabi Muhammad SAW juga menyeimbangkan antara ibadah pada Allah SWT serta ibadah sosial atau peduli sesamanya.
"Selain itu juga disunnahkan kepada kita untuk melakukan iktikaf berdiam beberapa waktu di dalam masjid, menjalankan ibadah, dan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Pada waktu pelaksanaan iktikaf sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW adalah pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan.
Iktikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berdzikir, berdo'a, membaca Al-Quran, salat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.
Jadi banyak cara ibadah yang bisa kita lakukan disaat kita lakukan iktikaf.
Semoga sampai 10 hari terakhir bulan ramadan ini Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan dosa kepada kita semua, aamiin ya..Rabbal Alaamaiin," tutupnya.
0 Komentar