Peninggalan Sejarah Akan Menjadi Objek Wisata

Foto | Aksi sapta pesona di Makam Maha Raja Lela, Siron, Aceh Besar (ist)

Aceh Besar.AGN Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan masyarakat bisa berkolaborasi guna melestarikan, merawat dan menghidupkan objek wisata peninggalan sejarah untuk memajukan pariwisata.

Hal itu disampaikan Almuniza, saat membuka kegiatan Aksi Sapta Pesona bertajuk “Meuseuraya Objek Wisata Heritage” di Kompleks Kuburan Massal Tsunami, Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu,(17/12/2022).

“ Ada beberapa sektor yang bisa kita ambil dalam memajukan pariwisata, salah satunya dengan semangat berkolaborasi dalam bentuk kerja nyata. Mari tampilkan Aceh melalui media sosial dengan keramahtamahannya, pesona alamnya yang indah dan Aceh adalah daerah yang berbudaya. Semangat berkolaborasi menjadi semangat kita, dan saya berharap terus kita tingkatkan” ujar Almuniza.

Menurutnya, aksi meuseuraya (membersihkan dan merawat) objek wisata bersejarah ini merupakan salah bentuk mencintai sejarah, dan sudah seharusnya dilestarikan.

Aksi Sapta Pesona ini memiliki tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah, dan kenangan. Ketujuh unsur tersebut adalah kekuatan pariwisata yang harus diwujudkan dengan bekerja sama seluruh stakeholder.

“Mari mencintai negeri ini dengan peduli terhadap apa yang sudah ditinggalkan oleh pendahulu kita, dengan selalu datang ke makam dan membersihkannya. Hari ini tantangan kita adalah semua destinasi di bawah pemerintah harus kita jaga. Amenitas kita dalam sektor penginapan, restoran juga harus kita galakkan,” ujar Kadisbudpar Aceh.

Foto | Aksi sapta pesona di Kuburan Massal Tsunami, Siron, Aceh Besar (ist)

Aksi Sapta Pesona ini diselenggarakan Bidang Pengembangan Destinasi Disbudpar Aceh di empat lokasi secara bersamaan, yakni Kuburan Massal Tsunami Siron, Makam Sultan Iskandar Muda, Makam Maha Raja Lela, dan objek wisata Kapal di Atas Rumah Lampulo.

Peserta aksi melibatkan perangkat pemerintah dan Ormas, di antaranya dari Kodam Iskandar Muda, Yayasan Dayah Ulee Titi, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi di Banda Aceh, asosiasi/himpunan pariwisata, duta wisata, dan masyarakat setempat.

Turut hadir dalam kegiatan seremonial di Kuburan Massal Siron, Sekda Aceh Besar, Kahubdam Iskandar Muda, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Aceh, Keuchik Siron, Keuchik Lampulo, dan unsur Forkopimcam Ingin Jaya.(Redaksi)

0 Komentar