Perang Rusia Ukraina "Makan Korban" Lagi: Prancis


Prancis mengatakan pihaknya belum menerima pasokan gas dari Rusia. Hal ini terjadi saat negara itu sedang bersitegang dengan Moskow terkait perang Ukraina.

Operator jaringan gas Prancis GRTgaz mengatakan aliran gas ini terhenti sejak 15 Juni lalu. Meski begitu, pihaknya mengatakan cadangan gas tetap dalam situasi yang aman.

"Tidak ada risiko untuk pasokan Prancis saat ini, dengan cadangan pada kapasitas 56% dibandingkan dengan 50% pada bulan Juni biasanya," ujar perusahaan itu dikutip AFP, Jumat (17/6/2022).

Perusahaan gas Rusia yang juga pemasok ke Eropa, Gazprom, sebelumnya sempat memberikan peringatan bahwa akan ada pemotongan pasokan pekan ini. Hal ini disebabkan oleh gangguan pipa Nord Stream 1 yang saat ini masih diperbaiki Jerman.

Prancis mendapatkan sekitar 17% gasnya dari jalur gas itu. Walau telah mendapatkan penjelasan dari Moskow, Paris menilai langkah ini merupakan langkah politis akibat dukungan Prancis terhadap Ukraina.

Selain Prancis, kemacetan pasokan ini juga mulai dirasakan oleh Italia. Dalam laporan terbaru perusahaan energi Italia, Eni, Negeri Pizza itu hanya akan menerima pasokan gas sebesar 50% dari yang diminta.

Rusia mengatakan hal ini juga disebabkan oleh gangguan pipa Nord Stream 1. Meski begitu, Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi menyebut hal itu merupakan kebohongan.

"Kami diberitahu, bersifat teknis. Kami dan Jerman dan lainnya percaya bahwa ini adalah kebohongan," ujarnya setelah berkunjung ke Ukraina.

Perang Rusia ke Ukraina sudah berlangsung sejak 24 Februari. Hingga kini, belum ada tanda damai. Akibat serangan itu, Eropa termasuk Prancis ramai-ramai mengecam Rusia. Bahkan melalui Uni Eropa, negara-negara itu memberikan sanksi.

Dilansir dari laman CNBCIND

0 Komentar