Akademisi USK Sosialisasikan Bahaya Stunting dan Intensifikasi Potensi Green Economy

Takengon.AGN - Sejumlah Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) ikut ambil bagian dalam sosialisasi bahaya stunting dan potensi green economy.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan di aula Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Senin (20/6/2022).

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mencegah stunting dan intensifikasi green economy.

Sehingga perlu diketahui bersama stunting itu sebaiknya dicegah sejak memasuki masa kehamilan dengan menerapkan prilaku hidup sehat, mengatur pola makan serta bagaimana memperbaiki gizi.

Lumrahnya pemberian gizi yang baik untuk anak itu sampai umur 2 tahun tapi, tetap perlu pengawasan, perbaikan dan keseimbangan gizi untuk anak jika sudah melewati umur 2 tahun. Dinana tujuannya adalah sebagai tindakan preventif awal dalam pencegahan stunting.

Demikian dikatakan salah seorang Akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Dr. Sofia, S.Si.  M.Sc yang menjadi nara sumber tentang “Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Pola Makan dan Pola Asuh untuk Menciptakan Generasi Emas yang Sehat".

Turut hadir acara yang diprakarsai Camat Kebayakan, Nashrin S.Sos, selain mengundang lima orang akademisi dari Universitas Syiah Kuala sebagai nara sumber juga hadir Danramil, Kapolsek Kecamatan Kebayakan dan para tamu undangan Reje, ibu-ibu PKK dan para ketua pemuda diseluruh desa kecamatan setempat.

Adapun lima orang akademisi dari USK yang diundang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut selain Dr. Sofia, S.Si.  M.Sc dari Fakultas Kedokteran juga ada  Ns.Farah Diba, MScPH dari Fakultas Keperawatan memberi materi “PHBS Rumah Tangga untuk Pencegahan Stunting dan Terciptanya Rumah Sehat".

Sementara Akedemisi lainnya, Dr. Muhammad Isa, S.Si, M.Si dari FMIPA memberikan materi “Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Masyarakat Melalui Literasi Digital”.

Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Ridwan ,SE.,MM.,Ak CA menyampaikan sosialisasi "Pencegahan Stunting melalui Pemberdayaan Data Profil Potensi Usaha Rumah Tangga Keluarga".

Dan dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Dr. Chalillludin, M.Si  memberi materi terkait “Sosialisasi Pemanfaatan Potensi Perikanan Desa untuk Ketahanan Pangan Lokal".

Dimana menurutnya, Aceh sebagai salah satu provinsi dengan tingkat stunting tertinggi di Indonesia, Aceh Tengah kaya akan sumber mineral, yang bahkan dalam selokan pun jika di sekat batas-batas tertentu untuk membudidayakan ikan, masyarakat bisa menggunakan hal tersebut demi kepentingan ekonomi.

“Aceh Tengah ini kaya akan air, salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang ada pada ikan. Maka dari itu budidaya berbagai macam ikan di Aceh Tengah dengan kekayaan sumber airnya adalah langkah tepat untuk mencegah stunting,” ujarnya.

Selain itu dari sisi ekonomi Dr. Ridwan ,SE.,MM.,Ak CA Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala menyarankan agar struktur desa berperan aktif menjalankan tupoksinya untuk memberdayakan usaha desa menyiapkan makanan-makanan bergizi serta memenuhi standar sanitasi agar masyarakat bebas dari stunting.

Untuk mengedukasi generasi muda melalui sosial media dan literasi, Dr. Muhammad Isa, S.Si, M.Si dari Fakultas matematika dan Ilmu pengetahuan alam FMIPA sangat merekomendasikan peran literasi digital.

“Peran literasi digital baik itu buku maupun media sangat mempengaruhi terbentuknya mindset publik, pembungkusan berita mengenai hidup sehat, pola makan yang baik serta edukasi bahaya stunting akan berdampak baik apabila diberitakan secara kontinyu,” ajak Dr. Muhammad Isa sekaligus mengakhiri sosialisasi di acara tersebut.

Terlaksananya acara sosialisasi ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN USK berkelaborasi dengan pihak Kecamatan Kebayakan.(ANGELIN HANDAYANI))

0 Komentar