Foto-Foto Banjir Bandang di Kota Sabang Tahun 1971

 Tahun 1971, Kota Sabang dilanda banjir besar. Banjir Aceh 1971 ini terjadi meluas di sejumlah kabupaten.

Dua bocah Sabang tengah bermain di dekat rumahnya yang kebanjiran.

Pada Januari 2006 lalu, warga Kota Sabang tercengang bengang sekaligus ketakutan. Di tempat tinggal mereka tidak ada perambahan hutan atau perusakan lingkungan besar-besaran seperti marak di bagian daratan Aceh yang menyatu dengan Pulau Sumatra. Tetapi tiba-tiba banjir bandang datang menghantam. Wali Kota Sabang waktu itu termasuk yang sulit percaya daerahnya bisa kebanjiran.

Sebuah media melaporkan, banjir yang datang dinihari tersebut merusak 325 rumah dan “empat di antaranya hancur total”. Hujan deras terus-menerus selama satu minggu akhirnya membuat Desa Anoi Itam, Balohan, dan Iboih terkena musibah. Banjir juga menyebabkan longsor.

Banjir parah ini sebetulnya bukan yang pertama. Tiga puluh lima tahun sebelumnya, Pulau Sabang juga pernah dilanda banjir bandang. Dan sama seperti tahun 2006, banjir bandang di Sabang tahun 1971 juga terjadi pada bulan Januari.

Kerusakan yang disebabkan banjir 1971 cukup parah. Hal ini dapat diketahui dari foto-foto yang diarsipkan oleh Kepala Dinas PU Kotamadya Sabang I Hadini (DPK Aceh, Bencana Alam Banjir dan Perbaikan Proyek-Proyek akibat Bencana Alam dalam Provinsi Aceh Tahun 1971. Nomor arsip: AC07-120/26). Arsip ini berisi enam belas foto yang menunjukkan situasi saat dan setelah banjir.

Foto-foto ini memperlihatkan terjangan air membuat ratusan meter aspal terkelupas. Sebuah jembatan berbahan beton bikinan tentara Jepang dahulu remuk tak bersisa.

Terdapat pula gambar luapan air Danau Aneuk Laot. Rumah dan tanaman pertanian milik warga sekitar danau kebanjiran dan rusak. Banjir 1971 di Sabang telah menggenangi Jalan Yos Sudarso, Anoi Itam, Balohan, dan area-area lain.

Berikut sejumlah foto keadaan banjir di Sabang tahun 1971:

Sebuah jembatan buatan tentara pendudukan Jepang di Jalan Anoi Itam runtuh dihantam banjir. Jembatan ini berbahan beton. Sebuah mobil tampak tak bisa melintas.
Bagian pinggir Jalan Balohan runtuh karena gerusan banjir. Kedalaman longsor 3 meter, panjang jalan yang rusak 15 meter, dan lebar kerusakan badan jalan 4 meter.
Seorang perempuan sedang berjalan di Jalan Yos Sudarso yang kebanjiran. Banjir menutupi badan jalan sepanjang 75 meter dengan kedalaman 75 sentimeter.
Sepanjang 100 meter jalan di pinggir Danau Aneuk Laot kebanjiran.
Keadaan di tepi Danau Aneuk Laot.
Luapan air Danau Aneuk Laot membanjiri rumah-rumah warga di sekitar.
Sebuah rumah di dekat Danau Aneuk Laot yang kebanjiran.
Dua bocah yang rumahnya kebanjiran.
Aspal jalan menuju ke Danau Aneuk Laot terkelupas.
Banjir merusak salah satu ruas Jalan Balohan. Aspal jalan terkelupas.
Warga sedang membersihkan jalan yang rusak akibat banjir. Tampak pecahan-pecahan beton.
Jalan dan jembatan beton yang hancur di Anoi Itam.
Banjir bandang di Sabang tahun 1971 cukup parah. Banjir ini membuat banyak rumah, kebun, dan infrastruktur jalan di Kota Sabang mengalami rusak berat. Banjir 1971 di Sabang juga menyebabkan longsor.
Jalan Tinjau Alam rusak karena longsor sedalam sepuluh meter.
Dilansir dari laman Kinija.id

0 Komentar