Kisah Warga Bucha yang Selamat dari Pembantaian Tentara Rusia

 

Seorang penduduk setempat berdiri di samping kendaraan militer yang hancur, di kota Bucha di wilayah Kiev, Ukraina Rabu (1/3/2022). Foto: Serhii Nuzhnenko/REUTERS

AGN - Kota Bucha, Ukraina, menjadi saksi bisu pembantaian massal warga sipil Ukraina. Kiev menuding tindakan keji itu dilakukan oleh tentara Rusia.

Kepada Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL), sejumlah penduduk kota pinggiran yang berjarak 57 kilometer dari Kiev itu menceritakan bagaimana mereka berhasil selamat dari pembunuhan sistematis oleh pasukan Rusia, pada (4/4/2022).
“Ada seorang penembak jitu (sniper) Rusia dengan sengaja membunuh beberapa orang sini (Bucha), termasuk salah satu kerabat saya,” ujar seorang pria yang merupakan penduduk lokal.

"Sniper itu mulai menembaki warga sejak 5 Maret," lanjut pria itu. "Ketika kami meninggalkan rumah kami sebelum jam malam di hari itu, seorang sniper membunuh menantu laki-laki saya. Setelah itu, semuanya dimulai. Mereka menembaki semua orang-orang yang ada di luar,” tambahnya.
Kendaraan militer yang hancur di jalan akibat serangan, di kota Bucha di wilayah Kiev, Ukraina Rabu (1/3/2022). Foto: Serhii Nuzhnenko/REUTERS
Penduduk lokal lain juga mengatakan, ia menyaksikan tentara Rusia menembak tiga warga sipil di Bucha tanpa alasan yang jelas.
"Setelah menembak salah satu dari mereka (warga sipil), mereka (pasukan Rusia) juga melemparkan granat ke tubuhnya. Setelah itu kami mengubur bagian-bagian tubuh mereka. Mengerikan," kata seorang narasumber, menambahkan bahwa saudaranya sendiri ditembak mati ketika sedang berjalan ke tempat perlindungan pada 5 Maret.
"Mereka membunuh orang-orang secara sistematis. Saya pribadi mendengar bagaimana seorang sniper membual bahwa dia telah 'membunuh' dua orang yang dia lihat di jendela apartemen. Saya rasa itu tidak perlu. Tidak ada pembenaran militer untuk membunuh. Itu hanya penyiksaan warga sipil. Di blok lain, penduduk benar-benar disiksa. Mereka ditemukan dengan tangan terikat di belakang punggung dan ditembak di belakang kepala,” paparnya.
Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengatakan sekitar 300 penduduk setempat telah kehilangan nyawa selama kependudukan Rusia di kota itu. Sekitar 280 mayat telah ditemukan di kuburan massal.
Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan pada 3 April bahwa jaksa yang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia telah menemukan 410 mayat di kota-kota di luar Kiev dan 140 di antaranya telah diperiksa.
Di sisi lain, pihak Kremlin telah membantah tuduhan bahwa pasukannya terlibat dalam pembunuhan itu. Mereka menyebut laporan itu sebagai “provokasi”.
Gambar-gambar yang disebarkan oleh pasukan Ukraina dipercaya Kremlin sebagai penyebaran hoaks.

Dilansir dari laman kumparanNEWS

0 Komentar