Ukraina Desak Zona Larangan Terbang, AS Justru Kirim Persenjataan Rp 14 Triliun

 

Presiden AS Joe Biden berbicara terkait penumpukan militer Rusia di perbatasan Ukraina, dari Gedung Putih di Washington, AS, Jumat (18/2/2022). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat seruan putus asa pada Rabu (16/3/2022) untuk mendesak bantuan dari Amerika Serikat (AS). Hanya beberapa jam kemudian, AS mengungkap akan mengirimkan persenjataan tambahan untuk melawan invasi Rusia.

Zelensky menyampaikan pukulan emosional dalam pidato kepada Kongres AS tersebut. Zelensky mengatakan, Kiev menghadapi teror yang tak pernah disaksikan Eropa selama 80 tahun lamanya.

Mengakhiri pidato, Zelensky menggunakan bahasa Inggris untuk merujuk kepada Presiden AS Joe Biden. Ia menyerukan agar Biden mengambil peran sebagai ‘pemimpin perdamaian dunia’.
Anggota baru Pasukan Pertahanan Teritorial berlatih untuk mengoperasikan peluncur anti-tank NLAW selama latihan militer di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina. Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS

Menanggapi permohonan itu, Biden mengumumkan, AS akan segera mengerahkan bantuan militer senilai USD 800 juta (setara dengan Rp 11,4 triliun).
Bila digabungkan dengan angsuran pada pekan lalu, uluran tangan teranyar itu mencapai USD 1 miliar (sekitar Rp 14,3 triliun).
Kloter persenjataan terbaru meliputi 800 sistem anti-pesawat Stinger. Rudal tersebut dapat menembak jatuh pesawat terbang yang relatif rendah.
Kiev telah menerima ratusan rudal Stringer, tetapi Biden berencana menyuplai persenjataan lain pula.
Ilustrasi drone. Foto: Mike Mareen/Shutterstock

"Atas permintaan Presiden Zelensky, kami telah mengidentifikasi dan membantu Ukraina memperoleh tambahan sistem anti-pesawat jarak jauh,” tutur Biden, seperti dikutip dari AFP.
Ribuan senjata anti-tank seperti 2.000 roket Javelin yang terkenal mematikan juga akan dikirimkan. Selain itu, AS akan memberikan 100 drone taktis, 20 juta amunisi senjata ringan, serta 25.000 helm dan pelindung tubuh.
Drone dalam daftar persenjataan itu merupakan senjata AS yang disebut Switchblade. Pesawat tak berawak tersebut memiliki kemampuan untuk melayang di atas target sebelum jatuh seperti bom.

Zona Larangan Terbang

Seorang menangis di tubuh seorang kerabat di luar gedung yang hancur setelah pemboman di kota Chuguiv di Ukraina timur pada 24 Februari 2022. Foto: Aris Messinis/AFP
Sejauh ini, AS telah mendanai pertahanan Ukraina dengan USD 2 miliar (setara dengan 28,6 triliun). Kendati demikian, bantuan yang ditekankan Zelensky dalam pidato merujuk pada zona larangan terbang.
Zelensky menegaskan kembali, zona larangan terbang akan menjadi senjata pertahanan diri yang lebih kuat. Menyalurkan seruan ikonik pemimpin hak-hak sipil AS, Martin Luther King Jr, Zelensky memohon bantuan untuk melawan pengeboman.
"Saya punya mimpi', kata-kata ini diketahui oleh Anda semua,” ucap Zelensky, mengutip Martin.
"Saya punya kebutuhan, saya perlu melindungi langit kami. Saya butuh keputusan Anda, bantuan Anda," sambung Zelensky.
Orang-orang menunggu untuk naik kereta evakuasi dari Kiev ke Lviv, di stasiun kereta pusat Kiev di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Jumat (4/3/2022). Foto: Gleb Garanich/REUTERS
Barat menolak melarang pesawat tempur Rusia untuk melintas. Sebab, keputusan itu dikatakan akan memicu Perang Dunia III. Meski begitu, Zelensky tetap mengulangi permohonannya.
Peperangan telah merenggut ratusan nyawa warga sipil dan mengubah tiga juta orang Ukraina menjadi pengungsi. Mengungkap keputus asaan, Zelensky menyinggung tragedi 11 September dan Pearl Harbor.
"Ingat Pearl Harbor, pagi yang mengerikan tanggal 7 Desember 1941, ketika langit Anda hitam karena pesawat-pesawat yang menyerang Anda," tutur Zelensky.
"Lindungi langit kami," pinta Zelensky.
Dilansir dari laman kumparanNEWS

0 Komentar