Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Umit Bektas/REUTERS
Internasional.AGN - Rusia dan Ukraina saling meluncurkan propaganda-propaganda mereka masing-masing. Terbaru, memasuki hari kesepuluh invasi, rumor mengenai keberadaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkecamuk.
Media Rusia menggencarkan kabar bahwa Zelensky telah melarikan diri ke Polandia.
Kantor berita Sputnik melaporkan, Parlemen Rusia mengeklaim Zelensky hengkang ke negara itu usai Parlemen Ukraina gagal membuatnya pindah ke Lviv.
“Zelensky meninggalkan Ukraina. Deputi Rada Verkhovna (Parlemen Ukraina) mengatakan bahwa mereka tidak dapat membawanya ke Lviv. Dia sekarang di Polandia,” klaim anggota Parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, seperti dikutip dari Sputnik.
Anggota parlemen oposisi Ukraina, Ilya Kiva, turut memperkuat tuduhan itu. Menurut Kiva, Zelensky kini bersembunyi di Kedubes AS di Polandia.
Kiev memang mengadang gempuran sejak awal invasi pada Kamis (24/2/2022). Sejumlah analis mengatakan, bila Zelensky meninggalkan Ukraina, maka Kiev mungkin tak akan menghadapi serangan.
Terlepas dari situasi di ibu kota itu, Parlemen Ukraina menampik klaim-klaim tersebut. Ukraina mengklarifikasi, Zelensky masih berada di Kiev.
Laporan soal kaburnya Zelensky sudah beberapa kali muncul sebelumnya. Tetapi, Zelensky kerap menyangkal tudingan itu. Ia juga menolak tawaran evakuasi dari sejumlah negara Barat.
AS menyatakan keprihatinan atas keselamatan Zelensky yang kemudian menawarkan evakuasi. Namun, Zelensky menolak usulan itu.
“Pertarungan ada di sini; saya butuh amunisi, bukan tumpangan,” kata Zelensky, dikutip dari CNN.
Menteri Luar Negeri Prancis,Jean-Yves Le Drian Foto: REUTERS
Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian, turut mengulurkan tangan. Le Drian menerangkan, keselamatan sang presiden merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, Prancis siap membantu jika diperlukan.
“Penting bahwa (Zelensky) tetap dalam jabatannya,” ujar Le Drian.
Dilansir dari Reuters, Zelensky sempat mengaku bahwa dirinya ialah target utama Moskow. Zelensky menyatakan Pasukan Kremlin berupaya melenyapkan dirinya beserta seluruh keluarganya.
Kendati demikian, ia menegaskan, mereka akan tetap tinggal di Kiev.
“Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Saya tinggal di Kiev bersama rakyat saya, dan begitu juga keluarga saya,” tutur Zelensky dalam sebuah pidato di televisi.
Pernyataan itu muncul sehari setelah AS mengungkap Rusia telah membuat daftar sasaran. Daftar itu dikatakan membidik orang-orang Ukraina yang akan dibunuh atau dikirim ke kamp militer saat Kremlin berhasil menguasai Kiev.
Dilansir dari laman kumparanNews
0 Komentar