Sudah Tahu Belum? Ini Cara Hitung Zakat Penghasilan

 


Jakarta.AGN - Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi umat Muslim yang mampu. Selain zakat fitrah yang wajib ditunaikan di bulan Ramadhan, ada juga zakat penghasilan. 

Mengutip laman Baznas, zakat penghasilan wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan atau penghasilan seseorang. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan, penghasilan yang dimaksud ialah setiap pendapatan seperti gaji, honorarium, upah, jasa, dan lain-lainnya yang diperoleh dengan cara halal, baik rutin maupun tidak rutin.

Seseorang wajib menunaikan zakat penghasilan apabila penghasilannya telah mencapai nisab, yakni batasan minimal harta yang wajib dikenakan zakat. Untuk zakat penghasilan, nisabnya adalah senilai 85 gram emas setahun dengan tarif zakat 2,5 persen. 

Dalam praktiknya, zakat penghasilan dapat ditunaikan setiap bulan atau setahun sekali. Jika menunaikan zakat penghasilan secara bulanan, maka nilai nisab perbulan adalah setara dengan nilai seperduabelas dari 85 gram emas dengan besaran zakat 2,5%. Jadi apabila penghasilan setiap bulan telah melebihi nilai nisab bulanan, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% dari penghasilannya tersebut.

Dengan demikian, apabila harga emas saat ini Rp1 juta per gram, maka nisab zakatnya adalah Rp85 juta setahun. Jika dibagi dua belas bulan, maka nisabnya adalah Rp7.083.333 sebulan.

Apabila penghasilan Anda Rp8 juta per bulan, Anda sudah mencapai nisab, artinya wajib mengeluarkan zakat penghasilan dengan besaran sebagai berikut:

2,5% x Rp8 juta = Rp200 ribu. 

Dengan demikian, zakat penghasilan yang wajib Anda tunaikan adalah Rp 200 ribu per bulan atau Rp2,4 juta per tahun. 

Dilansir dari laman CNBC Indonesia

0 Komentar