NATO Turun di Perang Rusia-Ukraina Jika Putin Lakukan Ini?

 

Foto: Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)

Jakarta.AGN - NATO diminta turun langsung dalam perang Rusia-Ukraina. Ini jika pemerintah Presiden Vladimir Putin mengerahkan senjata pemusnah massal.

Hal ini diutarakan Estonia, negara NATO di Eropa Timur. Pernyataan langsung diberikan Kepala Angkatan Pertahanan Estonia Letnan Jenderal Martin Herem dalam wawancara dengan CNBC International.

"Jika Rusia menggunakan senjata pemusnah massal, saya pikir ya," tegasnya.

Senjata pemusnah massal digambarkan sebagai senjata nuklir, biologis atau kimia. NATO sejauh ini menolak menempatkan pasukan di Ukraina karena khawatir peperangan akan meluas meski beberapa anggota telah mengirimkan peralatan militer guna membantu Kyiv.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Kementerian Pertahanan Estonia, Kusti Salm. Jelas, ujarnya, Rusia sedang mempersiapkan pasar untuk menggunakan senjata berbahaya itu.

"Mereka jelas melakukan ini dengan retorika mereka. Mereka menciptakan konteks bahwa ini akan terjadi," katanya.

"Naif bagi kita untuk berpikir bahwa tidak ada tujuan akhir di sana."

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengkhawatirkan kemungkinan penggunaan senjata pemusnah massal oleh Rusia. Ia menyebut bisa saja Rusia menyebarkan berita palsu untuk menjadi dasar penggunaan senjata kimia.

"Presiden Amerika Serikat (Joe Biden) dan sekutu lainnya juga menjelaskan dengan sangat jelas bahwa jika mereka menggunakan senjata kimia, akan ada harga yang harus dibayar," tegasnya.

"Tetapi saya tidak akan berspekulasi tentang tanggapan militer apa pun dari pihak NATO kecuali untuk mengatakan dengan sangat jelas bahwa tanggung jawab utama NATO adalah memastikan bahwa kami membela dan melindungi semua sekutu."

NATO memiliki 30 anggota. Setidaknya ada 14 anggota berasal dari Eropa Timur.

Estonia masuk NATO tahun 2004. Selain Estonia, ada pula negara seperti Ceko, Polandia, Hungaria, Bulgaria, Latvia, Lithuania, Rumania, Slowakia, Slovenia, Albania, hingga Montenegro.

Kehadiran NATO di Eropa Timur membuat Rusia khawatir pada keamanan negaranya. Keinginan Ukraina masuk NATO juga menjadi salah satu dasar serangan Putin.

Dilansir dari laman CNBC Indonesia

0 Komentar