Misteri Penampakan Objek Mirip UFO di Dasar Laut Terungkap, Ini Faktanya

 

Bentuk lingkaran aneh yang tertangkap Google Earth diduga UFO. Foto: Google Earth

AGN - Sebuah objek lingkaran aneh di dasar laut yang tertangkap kamera Google Earth menimbulkan serangkaian hipotesis tentang dugaan benda itu adalah UFO. Tapi, laporan baru justru menyebutkan sebaliknya, bahwa kemungkinan besar objek itu bukanlah alien.

Lantas, benda apakah itu?
Sebelumnya, penampakan lingkaran aneh itu ditemukan oleh Scott Waring, pemilik UFOsightingsdaily.com. Dia memang sering menemukan benda-benda yang diklaim sebagai bukti nyata alien kuno.
Waring juga rajin melihat foto-foto penjelajah NASA dan mengklaim telah menemukan segala kehidupan alien, mulai dari monyet di Mars hingga tubuh raja Mars setinggi 7,3 meter yang terbunuh dalam pertempuran 1 juta tahun lalu.

Adapun lingkaran yang diduga UFO itu terletak di lepas pantai dekat Garis Nazca Peru, serangkaian geoglyph raksasa yang dibuat oleh orang-orang Nazca 2.000 tahun lalu. Garis-garis ini juga telah melahirkan teori konspirasi di mana beberapa orang menganggap ada keterlibatan alien dalam pembuatan garis Nazca.
Lingkaran aneh yang diduga UFO itu dekat dengan Garis Nazca. Foto: Google Earth


Jadi, apa sebenarnya yang ditemukan Waring? Sebuah bojek lingkaran berdiameter 6,8 kilometer, terlihat sekitar 556 km di lepas pantai Lima, Peru. Lingkaran itu tampak menonjol dari dasar laut seperti bukit atau gunung.
Menurut laporan Live Science, lingkaran di dasar laut itu kemungkinan adalah kumpulan artefak data Google Earth. Bentuk aneh di aplikasi gambar satelit milik Google itu bisa muncul karena berbagai alasan, salah satunya data yang tertumpuk.
Google menggunakan data dari berbagai sumber untuk memetakan dasar laut. Sumber-sumber ini punya resolusi atau tingkat detail yang berbeda dan ketika digabungkan, terkadang muncul bentuk aneh.
Perusahaan pernah menunjukkan satu ciri khas data yang dapat menimbulkan bentuk aneh lewat postingan blog pada 2016 silam: Peta latar belakang dasar laut didasarkan pada peta, yang dibuat oleh Scripps Institution of Oceanography, menggunakan pengukuran gravitasi dari satelit untuk memetakan pasang surut dasar laut secara kasar.
Untuk pemetaan lebih detail, Google mendapatkan data dari survei sonar berbasis kapal. Survei sonar ini mengirim radar suara ke dasar laut, kemudian merekam gema untuk mendapatkan gambar beresolusi tinggi. Pemindaian kasar berbasis satelit dan kapal terkadang tidak selalu sesuai, dan data-data yang menyatu dapat membentuk bukti atau kemiringan yang curam.
Ini yang mungkin terjadi pada objek lingkaran yang diduga UFO. Benda aneh di dasar laut yang terekam Google Earth menandakan betapa sedikitnya data yang kita ketahui tentang dasar laut.

Dilansir dari laman kumparanSains

0 Komentar