Foto: Seorang instruktur menunjukkan kepada anggota baru Pasukan Pertahanan Teritorial bagaimana mengoperasikan peluncur anti-tank NLAW selama latihan militer di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Rabu (9/3/2022). (REUTERS/Valentyn Ogirenko)
Jakarta.AGN - Sejumlah pasukan asing telah menyatakan siap membantu Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia. Sama halnya seperti perang pada umumnya, ada sejumlah risiko yang menanti.
Di samping risiko kehilangan nyawa, pasukan itu juga harus menghadapi risiko tertangkap oleh musuh. Lalu apa yang akan terjadi apabila pasukan "pembantu" itu tertangkap?
Melansir Reuters, Senin (14/3/2022), bila pasukan ini ditangkap, hukum internasional mengharuskan pasukan Rusia untuk memperlakukan pejuang asing sebagai tawanan perang, terlepas dari kebangsaan mereka.
Seorang profesor di Lauder School of Government, Diplomacy and Strategy di Israel, Daphné Richemond-Barak, mengatakan bila tertangkap, Rusia harus memberi sukarelawan yang ditangkap makanan, air, dan perawatan medis.
Adapun, Rusia sendiri menanggapi datangnya pasukan ini dengan cukup berbeda. Moskow menuduhnya sebagai pasukan bayaran yang dikirimkan negara Barat ke Ukraina. Mereka bahkan menyebut akan melakukan tindakan tegas terhadap pasukan asing itu.
Ucapan ini sendiri dibuktikan dengan serangan Moskow ke sebuah kamp militer di wilayah Lviv, yang tak jauh dari Polandia. Rusia percaya kamp itu merupakan tempat pelatihan pejuang asing.
"Tentara bayaran Barat yang berperang untuk Ukraina tidak akan diperlakukan sebagai pejuang yang sah dan akan menghadapi tuntutan pidana atau lebih buruk," ujar Kremlin menurut kantor berita Rusia TASS.
Dilansir dari laman CNBC Indonesia
0 Komentar