Diving di Spot Canyon Sabang, Satu Wisatawan Malaysia Meninggal Dunia

 

Foto | Kapolres Sabang AKBP Sukoco didampingi Kapolsek Sukakarya Ipda Hairul Saleh Ritonga saat menjenguk korban 

Sabang.AGN - Seorang wisatawan asal Malaysia, Haikal Rafie Bin Halim (33), meninggal dunia saat melakukan penyelaman di kawasan wisata bawah laut spot Canyon, perairan Gampong Iboih, Kecamatan Sukamakmue, Kota Sabang, Sabtu (31/5/2025) pagi. Korban dinyatakan meninggal di Puskesmas Iboih sekitar pukul 10.50 WIB

Korban dilaporkan mengalami insiden saat menyelam bersama dua rekannya yang juga warga negara Malaysia, yakni Mai dan Libau. Ketiganya melakukan diving didampingi seorang pemandu, Wahyu Saputra.

Kapolres Sabang, AKBP Sukoco, S.ST, MM, M.Mar, M.Tr.SOU, M.Han, didampingi Kapolsek Sukakarya Ipda Hairul Saleh Ritonga turun langsung ke lokasi kejadian untuk memastikan penanganan berlangsung sesuai prosedur serta memberi perhatian terhadap aspek keselamatan wisatawan di kawasan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika itu, korban bersama dua rekannya mulai melakukan penyelaman di spot Canyon, yang terletak tepat di depan kawasan Tugu Kilometer Nol Indonesia, salah satu lokasi selam favorit yang berada tak jauh dari Tugu Kilometer Nol Indonesia. Spot ini dikenal memiliki kontur unik dan arus yang cukup menantang.

Setelah sekitar 20 menit menyelam hingga kedalaman 30 meter, rombongan penyelam menghadapi arus bawah laut yang cukup kuat. Pemandu menyarankan mereka untuk segera naik ke permukaan dengan prosedur yang benar.

Namun, korban diduga panik dan mencoba naik sendiri tanpa mengikuti instruksi penuh dari pemandu. Saat tiba di permukaan, Haikal ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengeluarkan busa dari mulut.

Tim segera melakukan evakuasi menggunakan speedboat ke bibir pantai Iboih, tepatnya di depan Rubiah Tirta Diver. Di sana, korban sempat diberikan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (CPR) oleh pemandu dan rekan-rekannya.

Korban kemudian dibawa menggunakan mobil ke Puskesmas Iboih dan tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Penanganan medis langsung dilakukan oleh dr. Habibi Hibatullah, namun setelah lima siklus RJP, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.50 WIB.

Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sabang untuk dilakukan visum. Proses evakuasi dan pengamanan turut dikawal oleh Kapolres Sabang bersama Kapolsek Sukakarya, Ipda Hairul Saleh Ritonga, SH, serta sejumlah personel Polres Sabang.

Kapolres Sabang, AKBP Sukoco saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut pihaknya masih mendalami penyebab pasti kematian korban.

“Sebentar Pak, kami masih mendalami penyebabnya,” ujar AKBP Sukoco singkat, Sabtu siang.

Menurut Kapolres, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak, termasuk pemandu dan rekan-rekan penyelam korban, serta menunggu hasil visum dari tim medis RSUD Sabang.

Kapolres Sabang, AKBP Sukoco, mengimbau seluruh wisatawan maupun penyedia jasa selam untuk memperketat standar keselamatan penyelaman.

"Pastikan seluruh peralatan diving dalam kondisi baik dan berfungsi dengan benar. Perhatikan kondisi laut dan lokasi penyelaman, serta ikuti instruksi dari instruktur atau pemandu," ujar AKBP Sukoco dalam keterangannya kepada wartawan di lokasi kejadian.

Ia juga mengingatkan pentingnya kondisi fisik yang prima sebelum melakukan aktivitas selam. "Jangan memaksakan diri jika sedang tidak fit atau memiliki riwayat kesehatan tertentu. Gunakan peralatan keselamatan seperti dive computer dan weight belt. Selalu menyelam berpasangan atau dengan buddy," imbuhnya.

AKBP Sukoco menambahkan, kondisi cuaca dan arus laut yang berubah-ubah harus selalu diperhatikan sebelum memulai penyelaman.

"Keselamatan adalah prioritas. Jangan ambil risiko yang tidak perlu. Ikuti semua prosedur dan standar keselamatan untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan," tegasnya.

Kapolres Sabang juga mengatakan, akan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas wisata bahari di sejumlah spot populer, termasuk kawasan Iboih dan Rubiah, yang selama ini menjadi magnet utama wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Kami akan berkoordinasi dengan dinas pariwisata, pengelola diving center, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan standar keamanan selalu dijalankan. Setiap insiden harus menjadi pelajaran untuk mencegah kejadian serupa,” ujar AKBP Sukoco.[REDAKSI]

0 Komentar