![]() |
Foto | Kapal Pesiar MS. Crystal Symphony di Pelabuhan CT-3 BPKS |
Setiap jengkal tanahnya menyimpan cerita, setiap ombak yang berkejaran mengisyaratkan sebuah panggilan untuk datang dan jatuh cinta. Sabang sejati berarti "setiap jengkal tanah adalah keindahan."
Namun, Sabang bukan sekadar tempat persinggahan. Ia adalah pengalaman yang merasuk ke dalam sanubari. Setiap kapal pesiar yang menjejakkan jangkar di pelabuhan ini membawa serta ratusan bahkan ribuan jiwa yang haus akan keindahan. Sebagai wilayah terluar NKRI dan garda depan negara, sudah sepatutnya Sabang dipoles menjadi etalase negeri yang memikat.
Sejak tahun 2015 hingga 2026, sebanyak 49 kapal pesiar telah merapat, membawa 26.170 penumpang dan 17.627 kru dari berbagai penjuru dunia. Nama-nama besar dalam dunia maritim seperti Bahamas, Malta, Britania, dan Kepulauan Marshall telah mengukir jejak mereka di lautan Sabang.
Kedatangan mereka bukan sekadar angka, melainkan bukti bahwa Sabang semakin teguh menegaskan dirinya sebagai destinasi wisata bertaraf internasional. Setiap langkah para wisatawan di dermaga disambut dengan tarian Aceh yang memukau, alunan musik tradisional yang menghentak jiwa, serta senyum ramah masyarakat yang sehangat mentari pagi.Foto | Tugu Kilometer Nol Indonesia yang terletak di Pulau Weh Sabang, Aceh
Kolaborasi untuk Pariwisata Berkelanjutan
Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Iskandar Zulkarnaen, menegaskan bahwa tidak semua pelabuhan di Indonesia memiliki kehormatan disinggahi kapal pesiar. Kehadiran kapal-kapal ini menjadi bukti bahwa Sabang adalah perhiasan yang harus terus diasah kilaunya.
Oleh karena itu, kolaborasi antara BPKS dan Pemerintah Daerah menjadi kunci dalam menghadirkan pengalaman wisata yang tidak hanya mengesankan, tetapi juga membekas dalam ingatan wisatawan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana menjadikan kunjungan kapal pesiar sebagai pemicu geliat ekonomi yang lebih luas.
![]() |
Foto | Kantor Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) |
Dengan peningkatan kualitas atraksi, infrastruktur, serta layanan berstandar tinggi, Sabang tak hanya menjadi titik singgah yang memikat, tetapi juga tujuan utama dalam peta pelayaran dunia.
Ketika buritan kapal menyentuh dermaga, bukan hanya riuh tarian tradisional Aceh yang menyambut, tetapi juga kekayaan rasa yang menggoda lidah. Kuah Beulangong yang harum, aroma kopi Aceh yang pekat, serta canda tawa dalam perlombaan rakyat seperti tarik tambang menciptakan suasana yang tak hanya menyenangkan tetapi juga membekas dalam ingatan.
“Ini tugas kita bersama. BPKS sebagai penyedia layanan pelabuhan harus memberikan yang terbaik, sementara Pemerintah Daerah perlu mempersiapkan infrastruktur yang layak untuk wisatawan,” ujar Iskandar.
Sabang, Destinasi Wisata Kelas Dunia
Pj. Wali Kota Sabang, Andri Nourman, optimistis bahwa Sabang akan terus berkembang sebagai destinasi wisata kelas dunia. Keberhasilan menarik kapal-kapal pesiar ke Sabang bukan hanya soal keindahan alam semata, tetapi juga bagaimana kota ini terus berbenah, meningkatkan pelayanan, dan menghadirkan pengalaman yang semakin berkesan bagi wisatawan.
"Kami ingin memastikan setiap wisatawan yang datang ke Sabang mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan ingin kembali lagi. Oleh karena itu, sinergi antara masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah menjadi sangat penting," ujarnya.
![]() |
Foto | Pj Wali Kota Sabang bersama Kepala BPKS saat menerima kunjungan tamu Kapal pesiar di Pelabuhan CT-3 |
Dengan perbaikan fasilitas, promosi yang berkelanjutan, dan dukungan dari berbagai pihak, Sabang akan semakin bersinar di peta pariwisata global. Lebih lanjut, Andri Nourman menekankan bahwa keberlanjutan industri pariwisata di Sabang juga bergantung pada keterlibatan masyarakat.
"Kami ingin masyarakat Sabang merasakan manfaat langsung dari sektor pariwisata. Oleh karena itu, pelatihan bagi pelaku usaha lokal, pengembangan ekonomi kreatif, serta pelestarian budaya harus menjadi prioritas bersama," ungkapnya.
Dengan keterlibatan aktif dari berbagai elemen masyarakat, Sabang dapat tumbuh menjadi destinasi wisata yang tidak hanya memukau tetapi juga memberikan kesejahteraan bagi warganya. Pemerintah daerah pun akan terus mendorong peningkatan konektivitas dan infrastruktur pariwisata.
"Kami ingin memastikan bahwa aksesibilitas menuju Sabang semakin mudah dan nyaman, baik melalui jalur laut maupun udara. Dengan transportasi yang lebih baik, jumlah kunjungan wisatawan dapat meningkat secara signifikan," pungkasnya.
![]() |
Foto | Guide sabang saat memperkenalkan pesona pariwisata dan UMKM Sabang kepada turis asing |
Menjaga Kilau Sabang untuk Masa Depan
Kenangan adalah mata uang paling berharga dalam industri wisata. Souvenir khas Sabang, dari kain tradisional hingga perhiasan etnik, dari kopi yang menggoda hingga kartu pos bergambar pesona alam, menjadi bagian dari jejak yang dibawa pulang. Sentuhan-sentuhan kecil ini bukan sekadar oleh-oleh, tetapi juga medium yang memperkenalkan Sabang ke penjuru dunia.
Untuk membawa Sabang ke jenjang lebih tinggi, diperlukan kerja keras yang sinergis. Setiap sudut kota harus menjadi bagian dari kisah yang menggugah, setiap atraksi harus menjadi babak yang tak ingin dilewatkan.
Dengan semangat dan komitmen yang menyala, Sabang bukan hanya akan menjadi destinasi wisata unggulan tetapi juga mahkota keindahan Indonesia di mata dunia. Para pelancong yang pernah singgah di Sabang selalu membawa pulang lebih dari sekadar foto atau suvenir.
Mereka membawa kenangan, pengalaman yang menggetarkan jiwa, serta janji untuk kembali. Karena Sabang bukan hanya tujuan—ia adalah perjalanan itu sendiri, sebuah kisah yang tak pernah selesai diceritakan.(ADV)
0 Komentar