Vanessa Khong, kekasih Indra Kenz. Foto: Instagram/@vanessakhongg
AGN - Teka-teki pemilik aplikasi trading
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan, mengatakan bahwa Indra Kenz tak kooperatif mengungkap identitas pemilik platform tersebut.
"(Terkait) Binomo itu dia mengatakan, si Indra Kenz itu, dia mengatakan dia tidak kenal. Dia menutupi," kata Whisnu lewat keterangannya, Rabu (2/3).
Meski begitu, dari hasil proses identifikasi sementara polisi menduga pemilik Binomo berada di Indonesia. Whisnu menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Namun, dia tak mau bicara lebih dalam.
"Bahwa kami duga ada di Indonesia. Pemilik ada di Indonesia. Kami masih dalami," ujar Whisnu, Kamis (10/3).
Sikap yang sama juga ditunjukkan Doni Salmanan . Dia tak kooperatif terhadap penyidik. Lewat pengacaranya, Doni mengaku hanya menjalankan kerja sama terkait promosi Quotex tidak dengan kepemilikannya.
"Mungkin kalau berdasarkan informasi terhadap saya beliau tidak tahu dan tidak kenal (pemilik Quotex)," kata Ikbar selaku kuasa hukum Doni kepada wartawan, Senin (14/3).
Sejauh ini, Polri sudah menyita aset kekayaan Indra Kenz senilai 57, 2 Miliar. Sedangkan, Doni mencapai Rp 60 Miliar.
Keberadaan Binomo dan Quotex
Bila ditelusuri di situs web Binomo (https://binomo.com) dan Quotex (https://quotex.market/id), kedua platform trading tersebut mencantumkan alamat yang sama yakni di kota Kingstown, negara St. Vincent & Grenadines.
Negara tersebut merupakan negara kecil di Karibia, dan juga dikenal sebagai negara tax haven.
Tapi, alamat yang dicantumkan Quotex di laman Facebook resmi mereka berbeda dengan alamat di situs web. Di laman Facebook-nya, Quotex_io, tertulis mereka beralamat di Kota Victoria, negara Seychelles. Negara Seychelles pun adalah negara kecil di tengah Samudera Hindia. Negara ini saking kecilnya tidak terlihat di Google Maps jika tidak di-zoom. Lokasinya 1.800 km ke timur dari pesisir Tanzania, sekitar 1.000 km dari utara Madagaskar.
Di laman Quotex tertulis bahwa perusahaan ini berada di bawah perusahaan naungan perusahaan induk Maxbit LCC. Hampir tidak ada jejak digital yang jelas dari perusahaan induk ini. Jika dicari di Google, hasil paling atas adalah website maxbitlcc[.]net yang masa berlaku domainnya sudah habis. Bahkan, di LinkedIn, tidak ada yang mendaftarkam Maxbit LCC. Perusahaan ini juga tidak terdaftar CrunchBase, sebuah situs web populer yang mencatat bisnis dan pertumbuhan perusahaan dunia.
Dilansir dari laman kumparanNEWS
0 Komentar